KOMPAS.com – Skoliosis merupakan kelainan tulang yang menyebabkan tulang belakang melengkung ke salah satu sisi.
Lengkungan dapat terjadi di bagian tulang belakang manapun, namun yang paling sering adalah tulang belakang bagian atas dan punggung bawah.
Skoliosis tidak selalu terlihat, namun beberapa orang dengan kondisi ini memiliki bahu atau panggul yang tidak rata.
Sebagaimana telah disebutkan, skoliosis adalah kelainan tulang yang mengakibatkan tulang belakang membengkok ke salah satu sisi.
Dilansir Medical News Today, skoliosis dapat dialami oleh kalangan usia berapapun, namun lebih sering muncul antara usia 10 hingga 12 tahun.
Baca juga: Tuberkulosis Tulang, Gejala, dan Perawatannya
Meskipun jarang terjadi, skoliosis infantil dapat menyerang orang yang belum berusia tiga tahun.
Penyebab skoliosis tidak dapat ditentukan. Namun, berikut ini adalah beberapa penyebab umum skoliosis, dilansir dari Healthline:
Cerebal palsy adalah sekelompok gangguan sistem saraf yang memengaruhi kemampuan bergerak, mendengar, melihat, dan berpikir.
Distrofi otot adalah penyebab skoliosis yang berupa sekelompok kelainan genetik yang mengakibatkan kelemahan otot.
Baca juga: Halo Prof! Apa Penyebab Nyeri Tulang Panggul dan Tulang Ekor?
Cacat lahir juga bisa menjadi penyebab skoliosis. Adapun cacat lahir yang memengaruhi tulang belakang bayi adalah spina bifida.
Terakhir, kondisi yang mungkin menyebabkan skoliosis adalah cedera tulang belakang atau infeksi.
Orang dewasa yang memiliki riwayat keluarga dengan skoliosis mungkin mengalami kondisi yang serupa. Kemudian, wanita juga lebih rentan terkena skoliosis dibandingkan pria.
Gejala skoliosis dapat bervariasi, bergantung pada derajat skoliosis. Gejala umum yang terkait dengan skoliosis adalah:
Baca juga: Apa Fungsi Sumsum Tulang Belakang?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.