KOMPAS.com – Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan oleh gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.
Stunting pada anak dapat ditandai dengan tinggi badan anak lebih dari dua standar deviasi di bawah median Standar Pertumbuhan Anak oleh World Health Organization (WHO).
Dilansir dari WHO, pertumbuhan linier pada anak merupakan penanda kuat pertumbuhan yang sehat, mengingat hubungannya dengan risiko morbiditas dan mortalitas, penyakit tidak menular, serta kapasitas belajar dan produktivitas.
Hal ini juga berkaitan erat dengan perkembangan anak dalam beberapa aspek, seperti aspek kognitif, bahasa, sensorik, dan motorik.
Untuk menghindari dampak negatif terhadap tumbuh kembang anak akibat stunting, berikut adalah cara mencegah stunting, dilansir dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia:
Baca juga: IDAI: Pada 2020, 37.706 Anak Terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia
Cara yang relatif ampuh untuk mencegah stunting adalah memenuhi gizi ibu dan anak sejak masa kehamilan.
Lembaga kesehatan Millenium Challenge Account Indonesia menyarankan agar perempuan yang hamil selalu mengonsumsi makanan sehat atau suplemen berdasarkan rekomendasi dokter.
Selain itu, perempuan hamil juga disarankan untuk rutin memeriksakan kondisinya pada dokter atau bidan.
Veronika Scherbaum, ahli nutrisi dari Universitas Hohenheim, Jerman, mengatakan bahwa ASI berpotensi mencegah terjadinya stunting pada anak.
Oleh sebab itu, para ibu disarankan untuk memberikan ASI secara eksklusif pada anak selama enam bulan.
Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada ASI mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang masih rentan.
Baca juga: 7 Syarat Sekolah Tatap Muka dari IDAI agar Anak Tetap Aman
Saat bayi menginjak usia enam bulan lebih, ibu disarankan untuk mulai memberikan makanan pendamping ASI (MPASI).
Pastikan makanan-makanan yang diberikan mampu memenuhi kebutuhan nutrisi mikro dan makro untuk mencegah stunting.
Orangtua harus terus memantau pertumbuhan buah hati mereka, terutama berat badan dan tinggi anak.
Bawalah anak ke Posyandu atau klinik anak secara berkala agar langkah penanganan bisa segera dilakukan jika ada masalah kesehatan.
Baca juga: Penyebab Penyakit Asma dan Cara Pencegahan Asma pada Anak
Anak-anak sangat rentan terkena penyakit, terutama jika lingkungan di sekitarnya kotor. Faktor ini pula yang dapat meningkatkan risiko stunting.
Oleh sebab itu, para orangtua harus memastikan lingkungan rumah selalu bersih dan aman sehingga anak dapat terus tumbuh sehat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.