Jika positivity rate kurang 1 persen, maka pelajar yang positif akan di karantina, sedangkan yang berkontak erat akan diisolasi.
Namun, Johnny menegaskan PTM terbatas tetap akan dilanjut di sekolah tersebut.
Berbeda dengan positivity rate sekolah di atas 1 hingga 5 persen, maka pelajar di sekolah harus menjalani swab dan dikarantina, namun sekolah tetap dapat menjalankan PTM terbatas.
Sehingga, jika angka positivity rate sekolah lebih dari 5 persen, maka sekolah tersebut akan langsung ditutup selama 14 hari. Serta aktivitas belajar mengajar kembali digelar dengan daring.
Ke depan, kata dia, penerapan strategi di ruang lingkup aktivitas belajar mengajar ini akan menjadi percontohan untuk menerapkan strategi yang sama pada aktivitas publik yang lain.
"Pemerintah membuka opsi untuk mereplikasi strategi ini pada berbagai aktivitas lain, seperti perdagangan, aktivitas pariwisata, aktivitas keagamaan, dan aktivitas transportasi, dan sebagainya," ujarnya.
Ahli epidemiologi Indonesia di Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, pihaknya setuju atas tindakan yang dilakukan oleh pemerintah saat ini mengenai PTM terbatas yang akan terus dilanjutkan.
Akan tetapi ia mengingatkan, jangan lupa untuk mengevaluasi dan menemukan titik lemah dari kegiatan PTM terbatas yang dilakukan supaya bisa dijadikan pembelajaran bagi sekolah dan daerah lainnya yang ingin memberlakukan PTM juga.