Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intervensi Pelecehan Seksual di Ruang Publik dengan Metode 5D, Apa Itu?

Kompas.com - 29/09/2021, 08:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelecehan seksual di ruang publik masih saja terjadi terhadap perempuan, dan ini saatnya masyarakat menggunakan metode yang tepat mengatasinya.

Hasil riset L'Oreal Paris melalui IPSOS Indonesia (perusahaan riset pasar dan konsultasi multinasional Paris, Perancis) menunjukkan, berdasarkan survei secara nasional, 82 persen perempuan Indonesia pernah mengalami pelecehan seksual di ruang publik.

Brand General Manager L'Oreal Paris Indonesia, Maria Adina mengatakan bahwa angka presentasi 82 persen ini lebih tinggi dari rata-rata 8 negara lain yang disurvei secara nasional.

STAND UP International Survey on Sexual Harrasment in Public Spaces- L'Oreal Paris Indonesia - IPSOS, 2021 mengungkapkan kasus pelecehan seksual yang terjadi cukup beragam bentuknya. Di antaranya seperti berikut.

  1. Tatapan seksual (59 persen)
  2. Suara mengarah seksual (45 persen)
  3. Lelucon secara seksual (45 persen)
  4. Minta informasi pribadi secara paksa (42 persen)
  5. Kontak fisik secara paksa (39 persen)
  6. Pertanyaan mengarah seksual (39 persen)
  7. Menguntit (31 persen)
  8. Penghinaan seksual (29 persen)
  9. Melihat bagian tubuh dengan paksa (22 persen).

Baca juga: Cara Menjaga Diri agar Tidak Jadi Sasaran Pelecehan Seksual

 

Dengan beragam bentuk pelecehan seksual di ruang publik ini, kampanye global interversi pelecehan seksual di ruang publik bertajuk Stand Up Against Harassment mulai digencarkan L'Oreal Paris dan Hollaback!.

Mereka mengajak para perempuan di seluruh dunia untuk mengikuti pelatihan metode 5D.

Menurut Maria, persoalan atau pelecehan seksual yang terjadi ini masih bisa dihapuskan untuk kemudian hari supaya tidak terjadi lagi, jika semua pihak dari masyarakat per individu hingga pihak-pihak berwenang juga turut andil mengkampanyekan peduli agar aksi pelecehan seksual ini tidak terjadi lagi.

Sehingga, berikut ini metode 5D yang dapat dilakukan sebagai alat diakui oleh para ahli untuk membantu mengintervensi dengan aman ketika menyaksikan pelecehan di tempat umum:

1. Dialihkan

Jika kamu melihat orang yang sedang dilecehkan secara seksual, kamu bisa berpura-pura menjadi temannya, menanyakan waktu, mengalihkan perthatian atau hal yang kreatif lain yang bisa kamu lakukan.

2. Dilaporkan

Selain itu, kamu bisa menemukan seseorang yang berwenang seperti guru, bartender atau pengemudi bus dan minta mereka untuk membantu, saat merasa mengalami pelecehan seksual.

Baca juga: Dugaan Pelecehan Seksual di KPI, Ketahui 2 Faktor Terjadinya Perundungan

Ilustrasi pelecehan seksualshutterstock Ilustrasi pelecehan seksual

3. Dokumentasikan

Jika terjadi pelecehan seksual dan kamu melihatnya, perhatikan dan saksikan, kemudian kamu bisa menuliskan atau merekam video pelecehan, berikan kepada korban.

Perhatikan untuk jangan pernah memposting rekaman daring atau menggunakannya tanpa izin dari korban.

4. Ditegur

Kamu juga bisa berbicara dan tegur pelaku  pelecehan, lalu alihkan perhatian kamu kepada orang yang dilecehkan. Jika pelaku merespon, abaikan mereka jangan memperkeruh situasi.

Hanya cukup ditegur sebagai upaya terakhir untuk mencegah adanya kekerasan. Terpenting adalah keamanan Anda dan korban yang diutamakan.

Baca juga: Mengenal 5 Jenis Pelecehan Seksual, termasuk Komentar Cabul dan Penyuapan

 

5. Ditenangkan

Terakhir, tenangkan korban pelecehan dan posisikan dirimu sebagai teman, mengakui bahwa apa yang dilakukan pelaku pelecehan adalah salah.

Metode 5D untuk pelecehan seksual

Site Leader & Co-Director of Hollback! Jakarta, Anindya Restuviani mengatakan, seringkali ketika kita menjadi saksi insiden pelecehan seksual di ruang publik, kita berpikir bahwa kita tidak dapat membantu.

Untuk persepsi seperti inilah Training 5D hadir sebagai solusi, sebuah metode intervensi yang telah diakui oleh sejumlah ahli sebagai solusi aman, praktis dan efektif untuk diimplementasikan baik bagi saksi maupun saat kita mengalami pelecehan seksual.

"Bersama-sama kita berlatih untuk mengambil tindakan, dialihkan, dilaporkan, dokumentasikan, ditegur dan ditenangkan untuk membantu mereka yang mengalami pelecehan seksual seketika, sehingga merasa aman di ruang publik," kata Anindya.

Baca juga: Mengapa Orang Cenderung Diam Saat Mengalami Pelecehan Seksual? Sains Jelaskan

Ilustrasi pelecehan seksualshutterstock Ilustrasi pelecehan seksual

Dengan demikian, tujuan utama pelatihan metode 5D ini untuk menciptakan ruang publik yang aman, nyaman dan inklusif bagi semua orang.

Sebab, aksi pelecehan seksual di ruang publik tidak sepatutnya terjadi pada siapa pun.

Berdiam diri bukanlah pilihan. Kita semua memiliki peran dalam menekan angka pelecehan seksual di ruang publik.

Sejak tahun 2016, Hollaback! Jakarta telah menjalankan tugasnya dalam melawan tindakan diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan.

Baca juga: Bisa Timbulkan Trauma, Begini Cara Bantu Korban Pelecehan Seksual

 

"Mari bersama-sama kita lawan pelecehan seksual di ruang publik dengan metode 5D," ujarnya.

Hal ini juga ditambahkan oleh Spokerperson L'Oreal Paris, Cinta Laura bahwa setiap individu- kita ini sangatlah penting, dan semoga kita mulai sadar atas tindakan mana yang sebenarnya mencerminkan perlakuan pelecehan seksual di publik.

“Saya percaya setiap individu sangatlah berharga, dan kita berhak untuk merasa aman dan nyaman untuk menjalani hidup kita dan mencapai impian kita," kata Cinta  Laura, Spokesperson L’Oréal Paris.

"Bersama-sama kita bisa mengakhiri isu ini, dan membuat perempuan Indonesia merasa aman dan nyaman untuk menjalani hidup kita dan mencapai impian kita," tambahnya.

Baca juga: Viral Kabar Pegawai KPI Pusat Alami Pelecehan Seksual di Kantor, Ini Efeknya Menurut Ahli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com