Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan Alat Pacu Jantung Ini Selamatkan Ratusan Ribu Orang di Dunia

Kompas.com - 23/09/2021, 09:01 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Alat pacu jantung merupakan perangkat medis untuk mengembalikan detak jantung. Sejarah mencatat, berkat penemuan alat pacu jantung ini, ratusan ribu orang di dunia dapat selamat dari kematian.

Siapa penemu alat pacu jantung yang telah berjasa itu?

Penemu alat pacu jantung adalah John Alexander Hopps.

Ilmuwan biomedis yang juga digelari sebagai Bapak Teknik Biomedis Kanada ini lahir di sebuah kota di Winnipeg, Kanada, pada tahun 1919.

Alat pacu jantung pertama yang dikembangkannya sempat membuat John Hopps pesimis.

Namun, siapa sangka jika pada akhirnya alat tersebut menjadi salah satu penemuan yang mengubah dunia dan telah berhasil menyelamatkan ratusan ribu orang di seluruh dunia di masa itu.

Baca juga: Penyakit Jantung Koroner, Gejala, Penyebab, dan Perawatannya

 

Dilansir dari CBC, Rabu (22/9/2021), penemuan alat pacu jantung ini berawal dari tahun 1949 saat tim peneliti di Toronto's Banting Institute, Dr. Wilfred G. Bigelow dan asistennya, Dr. John C. Callaghan.

Kedua peneliti ini sedang meneliti apakah "super-cooling" pada tubuh anjing dan menjepit pembuluh darah yang mengalir ke jantung mereka, akan mempermudah operasi jantung terbuka.

Anjing-anjing tersebut dibungkus dengan selimut berpendingin dan menyuntik mereka dengan pentathol yakni obat bius dan curare, yakni kumpulan beberapa senyawa yang dapat menjadi racun, untuk menghentikan mereka dari menggigil.

Namun, ketika didinginkan di bawah suhu tertentu, jantung yang berfungsi sempurna menjadi tidak bergerak karena kurangnya depolarisasi jantung. Keduanya terhalang oleh masalah bagaimana menginduksi kontraksi jantung tersebut selama hipotermia. 

Kemudian mereka meminta John Hopps, seorang lnsinyur listrik, yang dikirimkan oleh Dewan Riset Nasional di Ottawa untuk mengembangkan mesin khusus untuk memulihkan detak jantung, selanjutnya menjadi alat pacu jantung pertama.

Baca juga: Jantung dan Lapisan Penyusunnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com