Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2021, 08:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di setiap wilayah hampir di seluruh dunia, terdapat kucing kampung atau kucing domestik yang rambutnya cenderung berwarna belang. Namun mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Fakta unik hewan ini ternyata berhasil dipecahkan oleh para ahli genetika di Alabama.

Melansir Live Science, Selasa (21/9/2021), sebuah studi baru yang diterbitkan pada 7 September 2021 di Jurnal Nature Communications, mengungkapkan bahwa warna belang pada tubuh kucing disebabkan oleh perbedaan aktivitas genetika.

Penyebab warna belang pada kucing, berbeda dengan beberapa hewan lain. Misalnya saja ikan zebra (Danio rerio) yang mendapatkan warna belang karena susunan berbagai jenis sel.

"Tetapi pada mamalia, sel-sel kulit dan rambut persis sama di seluruh tubuh dan pola warna muncul karena perbedaan aktivitas genetik antara. Katakanlah, sel-sel di bawah garis gelap dan sel-sel di bawah garis terang," kata penulis senior Dr. Gregory Barsh, seorang ahli genetika di HudsonAlpha Institute for Biotechnology di Huntsville, Alabama.

Baca juga: Sains Buktikan, Setiap Kucing Punya 7 Sifat Unik yang Membentuk Wataknya

Dalam studinya, Barsh dan tim mengumpulkan jaringan yang dibuang dari klinik hewan akibat proses kebiri atau sterilisasi kucing.

Setelah diperiksa di laboratorium, beberapa rahim kucing yang direseksi (diangkat seluruh atau sebagian organnya) mengandung embrio yang tidak dapat hidup.

Para peneliti memperhatikan bahwa pada usia seitar 28-30 hari, embrio kucing mengembangkan daerah kulit tebal dan tipis.

Di tahapan selanjutnya, kulit tebal dan tipis ini memunculkan folikel rambut yang menghasilkan berbagai jenis melanin, yaitu eumelanin untuk bulu gelap dan pheomelanin untuk bulu terang.

Barsh menambahkan, yang menjadi unik sekaligus hebat adalah mekanisme perkembangan pola warna tubuh kucing terjadi di awal perkembangan mereka, sebelum folikel rambut terbentuk.

Bahkan, perkembangan pola warna tersebut terjadi di dalam sel yang tidak benar-benar membuat pigmen apa pun, melainkan berkontribusi pada struktur folikel rambut.

Karenanya, para peneliti memeriksa gen aktif yang mengarah pada perkembangan kulit tebal dengan maksud untuk melihat apakah sebuah gen tertentu mengarahkan pada pembentukan pola belang pada tubuh kucing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com