KOMPAS.com – Sleep paralysis adalah perasaan sadar, tetapi tidak bisa bergerak, yang terjadi ketika seseorang melewati antara tahap bangun dan tidur.
Selama masa transisi ini, seseorang yang mengalami sleep paralysis atau kelumpuhan tidur tidak bisa bergerak atau berbicara selama beberapa detik hingga menit.
Biasanya, sleep paralysis dikaitkan dengan dengan hal-hal mistis yang konon menjadi penyebab seseorang tidak bisa bergerak atau berbicara ketika tidur.
Faktanya, sleep paralysis dapat dijelaskan secara ilmiah. Para peneliti pun menyimpulkan, dalam banyak kasus, sleep paralysis hanyalah tanda bahwa tubuh tidak melalui tahapan tidur secara lancar.
Sleep paralysis terjadi ketika seseorang dalam mode tidur tetapi otaknya tetap aktif. Dilansir dari NHS, sleep paralysis dikaitkan dengan:
Baca juga: Mengapa Tidur Malam Sangat Penting untuk Keseimbangan Hormon?
a. Insomnia
b. Pola tidur yang terganggu
c. Narkolepsi, kondisi jangka panjang yang menyebabkan seseorang tiba-tiba tertidur
d. Gangguan stres pascatrauma (PTSD)
e. Gangguan kecemasan umum
f. Gangguan panik
g. Riwayat keluarga
2. Apa yang terjadi selama sleep paralysis?
Dilansir dari WebMD, selama tidur, tubuh bergantian antara tidur REM (rapid eye movement) dan NREM (non-rapid eye movement).
Baca juga: Ternyata Begini Manfaat Tidur Bagi Organ Pernapasan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.