Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dihantam Asteroid, Bagaimana Ular Bertahan Hidup Kalahkan Dinosaurus?

Kompas.com - 19/09/2021, 16:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

 

Seiring waktu, ular-ular menjadi lebih besar, lebih menyebar, menempati habitat baru, dan menemukan mangsa baru. Jenis-jenis baru bermunculan, termasuk ular laut raksasa yang panjangnya bisa lebih dari 10 meter.

Penelitian yang dipublikasikan di Nature Communications menunjukkan pelacakan kehidupan ular-ular yang mampu bertahan hidup dari dampak hantaman asteroid yang memusnahkan dinosaurus.

Keberagaman ular modern - termasuk ular pohon, ular laut, viper beracun dan cobra, dan ular berotot seperti sanca dan piton - muncul setelah kepunahan massal ini.

Peristiwa semacam itu (ketika setengah dari semua spesies mati dalam waktu relatif singkat) hanya terjadi beberapa kali dalam sejarah perjalanan Bumi.

"Periode sesaat setelah kepunahan besar, evolusi menempatkan posisi pada masa eksperimental paling liar dan inovatif," kata Dr Nick Longrich dari Milner Centre for Evolution di Universitas Bath.

Penelitian ini juga menemukan bukti ledakan kedua evolusi ular sekitar periode saat iklim dunia berubah dari hangat "bumi rumah kaca" menuju iklim yang lebih dingin, yang membentuk es pada kutub, dan mengawali Zaman Es.

Baca juga: Ular Derik Gunakan Ilusi Pendengaran untuk Kelabuhi Manusia

Ular secara luar biasa berhasil bertahan hidup di Bumi dan kini bisa ditemukan di seluruh benua kecuali Antartika. Mereka hidup di sebagian besar ekosistem, mulai dari lautan hingga gurun pasir.

Ada ular yang hidup di bawah tanah, dan hidup di pepohonan. Ukurannya juga bervariasi dari beberapa centimeter hingga lebih dari 6 meter.

Ular sangat penting untuk kesehatan bagi ekosistem, berburu mangsa dan membantu manusia mengendalikan hama. Karena konflik dengan manusia, banyak jenis ular yang kini terancam punah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com