Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ular Derik Gunakan Ilusi Pendengaran untuk Kelabuhi Manusia

Kompas.com - 23/08/2021, 18:05 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ular derik ternyata memiliki mekanisme pertahanan diri jauh lebih canggih daripada yang diperkirakan sebelumnya. Ini membantunya melindungi diri dari ancaman predator maupun manusia.

Menurut studi baru, suaranya dapat menciptakan ilusi pendengaran yang menunjukkan ular berbisa itu berada pada jarak yang lebih dekat daripada sebenarnya.

Para peneliti berpikir jika strategi tersebut dilakukan dengan cara 'menggelitik' struktur keratin di ekornya untuk memperingatkan predator sehingga secara bertahap meningkatkan frekuensi saat kemungkinan penyerang mendekat.

Namun peneliti telah menemukan ular derik memiliki trik lain untuk menciptakan ilusi pendengaran ini, yakni melakukan lompatan frekuensi suara berderiknya secara tiba-tiba yang digunakan untuk menipu pendengaran.

Baca juga: Bagaimana Asal Muasal Ular Punya Taring Berbisa?

 

"Data kami menunjukkan bahwa tampilan akustik ular derik, yang telah ditafsirkan selama beberapa dekade sebagai sinyal peringatan akustisk sederhana tentang keberadaan ular sebenarnya merupakan sinyal komunikasi antarspesies yang jauh lebih rumit," ungkap Boris Chagnaud, penulis studi yang juga profesor neurobiologi di Karl Franzens-University Graz di Austria.

Mengutip Live Science, Senin (23/8/2021) dalam studinya, peneliti menemukan saat ancaman pertama kali mendekat, suara derik ular meningkat dengan kecepatan tetap hingga frekuensi 40 Hz.

Akan tetapi, berbeda saat ancaman kembali lebih mendekat, tingkat derik menjadi makin cepat. Frekuensi tiba-tiba melonjak menjadi antara 60 dan 100 Hz.

Ukuran objek atau ancaman yang mendekati ular derik ini tak mempengaruhi tingkat frekuensi derikan.

Baca juga: Ilmuwan Gunakan Ular untuk Pantau Radiasi Radioaktif Fukushima

 

Peneliti berpikir jika ular derik melakukan trik semacam itu untuk menciptakan batas keamanan jarak antara mereka dan penyerang yang potensial, seperti salah satunya manusia.

Hipotesisnya, pendengaran manusia akan menangkap frekunesi derikan ular yang berubah tiba-tiba sehingga menipu orang yang ada didekatnya.

"Saat Anda berjalan ke arah ular pada jarak 2 meter, ular akan meningkatkan derikannya secara bertahap. Lalu ketika Anda semakin dekat, ular akan mengubah frekuensi tiba-tiba, sehingga kedengarannya ular hanya pada jarak 1 meter," kata Chagnaud.

Hal tersebut menunjukkan bahwa ular berderik tak hanya memperlihatkan kehadiran mereka tetapi juga peringatan pada spesies lain.

Studi tentang bagaimana ular derik menggunakan ilusi pendengaran untuk mengelabui manusia telah dipublikasikan di jurnal Current Biology.

Baca juga: Berusia 47 Juta Tahun, Ini Fosil Ular Piton Tertua di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com