Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankah bagi Manusia Melakukan Misi Perjalanan ke Mars? Ini Penjelasan Ilmuwan

Kompas.com - 06/09/2021, 19:45 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa Negara mulai mencari petunjuk kemungkinan adanya kehidupan di Mars. Sebut saja Badan antariksa Jepang (JAXA) yang berencana meluncurkan robot penjelajah pada 2024 untuk mendarat di Phobos, bulan Mars.

Robot penjelajah itu nantinya akan bertugas membawa sampel permukaan bulan Mars sebelum 2029.

Namun sebenarnya, mungkinkah manusia melakukan misi perjalanan ke Mars?

Melakukan perjalanan ke Mars tentu bukan hal mudah. Dibutuhkan ilmuwan dan insinyur untuk mengatasi berbagai hambatan teknologi dan keselamatan selama perjalanan dan selama berada di Mars.

Baca juga: Cari Kehidupan di Mars, Robot Perseverance NASA Mulai Kumpulkan Batuan

Salah satu risiko besar yang akan dihadapi adalah radiasi partikel dari matahari, bintang-bintang yang jauh, dan galaksi-galaksi.

Ada dua pertanyaan kunci terkait rintangan itu. Akankah radiasi partikel menimbulkan ancaman yang terlalu serius bagi kehidupan manusia selama perjalanan pulang pergi ke planet merah?

Dan, bisakah pemilihan waktu misi ke Mars membantu melindungi astronot dan pesawat ruang angkasa dari radiasi?

Melansir Science Daily, dalam sebuah artikel baru yang diterbitkan dalam jurnal peer-review Space Weather, tim ilmuwan antariksa internasional, termasuk peneliti dari UCLA, menjawab dua pertanyaan itu dengan "tidak" dan "ya."

Artinya, manusia seharusnya dapat melakukan perjalanan ke dan dari Mars dengan aman, asalkan pesawat ruang angkasa memiliki pelindung yang cukup dan perjalanan pulang pergi dilakukan tidak lebih dari empat tahun.

Sementara itu, pemilihan waktu perjalanan manusia ke Mars memang akan membuat perbedaan. Para ilmuwan menentukan, bahwa waktu terbaik untuk penerbangan meninggalkan Bumi adalah ketika aktivitas matahari mencapai puncaknya, yang dikenal sebagai maksimum matahari.

Perhitungan para ilmuwan menunjukkan, bahwa akan mungkin untuk melindungi pesawat ruang angkasa di Mars dari partikel energik matahari, karena selama matahari maksimum, partikel paling berbahaya dan energik dari galaksi jauh dibelokkan oleh peningkatan aktivitas matahari.

Menurut Yuri Shprits, peneliti geofisika UCLA dan rekan penulis penelitian, penerbangan rata-rata ke Mars memakan waktu sekitar sembilan bulan. Jadi, tergantung pada waktu peluncuran dan bahan bakar yang tersedia.

Baca juga: NASA Mencari Relawan yang Mau Mencoba Tinggal di Mars, Tertarik?

Sehingga, masuk akal bahwa misi manusia ke Mars dan kembali ke Bumi dalam waktu kurang dari dua tahun.

Shprits mengatakan, studi ini menunjukkan, radiasi ruang angkasa memberlakukan batasan ketat pada seberapa berat pesawat ruang angkasa dan waktu peluncuran, dan menghadirkan kesulitan teknologi untuk misi manusia ke Mars.

"Tapi, misi semacam ini layak dilakukan," kata Shprits, yang juga kepala departemen fisika ruang angkasa dan cuaca ruang angkasa di GFZ Research Center for Geosciences di Potsdam, Jerman.

Peneliti juga melaporkan, bahwa bahaya utama penerbangan ke Mars adalah partikel dari luar tata surya.

Shprits dan rekan dari UCLA, MIT, Institut Sains dan Teknologi Skolkovo Moskow, dan GFZ Potsdam menggabungkan model geofisika radiasi partikel untuk siklus matahari dengan model bagaimana radiasi akan mempengaruhi kedua penumpang manusia, termasuk efeknya yang bervariasi pada organ tubuh yang berbeda -- dan sebuah pesawat ruang angkasa.

Pemodelan menentukan, bahwa memiliki cangkang pesawat ruang angkasa yang terbuat dari bahan yang relatif tebal, dapat membantu melindungi astronot dari radiasi.

Baca juga: Peneliti Temukan Metana di Mars, Mungkinkah Pertanda Kehidupan?

Masalahnya, jika pelindungnya terlalu tebal, itu sebenarnya justru dapat meningkatkan jumlah radiasi sekunder yang mereka hadapi.

Dua jenis utama radiasi berbahaya di ruang angkasa adalah partikel energi matahari dan sinar kosmik galaksi; intensitasnya masing-masing bergantung pada aktivitas matahari.

“Aktivitas sinar kosmik galaksi paling rendah dalam enam hingga 12 bulan setelah puncak aktivitas matahari, sementara intensitas partikel energi matahari paling besar selama matahari maksimum,” kata Shprits.

Dengan mempertimbangkan berbagai hal tersebut, para peneliti merekomendasikan misi ke Mars tidak lebih dari empat tahun, karena perjalanan yang lebih lama akan membuat astronot terpapar radiasi dalam jumlah tinggi yang berbahaya selama perjalanan pulang pergi - bahkan dengan asumsi, jika waktu keberangkatan relatif lebih aman daripada waktu lainnya.

Baca juga: Helikopter Ingenuity NASA Terbang di Atas Medan Ekstrem Planet Mars

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com