KOMPAS.com - Sebuah studi menemukan kondisi peradangan langka yang serius dapat memengaruhi anak-anak yang tertular Covid-19. Kondisi tersebut menghasilkan pola biomarker yang khas yang dapat membantu dokter memprediksi tingkat keparahan penyakit.
Penelitian ini dilakukan para peneliti di Cedars-Sinai Medical Center, California, Amerika Serikat.
Dilansir dari Medical Xpress, Selasa (1/9/2021), fokus studi ini mengamati sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak (MIS-C), yakni respons peradangan yang melibatkan banyak organ yang dapat terjadi beberapa minggu setelah infeksi virus corona SARS-CoV-2.
Meski sebagian besar pasien Covid-19 dengan sindrom peradangan ini kondisinya membaik dengan serangkaian perawatan medis, namun lebih dari setengah kasus MIS-C di Amerika Serikat memerlukan ICU, bahkan kondisinya dapat mematikan.
Menurut laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) negara bagian, sebanyak 4.404 kasus MIS-C dan 37 kematian di AS telah dilaporkan pada 15 Agustus.
Rata-rata pasien Covid-19 pada anak dengan sindrom MIS-C tersebut adalah 9 tahun, dan lebih dari 60 persen dari kasus-kasus itu terjadi pada anak-anak kulit hitam atau Latin, menurut laporan itu.
Baca juga: Hati-hati, Ini Gejala MIS-C pada Anak Setelah Sembuh dari Covid-19
Dalam studi ini, para peneliti memeriksa sekelompok kecil pasien Covid-19 anak untuk mengidentifikasi serangkaian jalur patogen yang berujung pada kondisi peradangan langka MIS-C, bersamaan dengan protein dalam darah yang berpotensi untuk bertindak sebagai biomarker.
Biomarker adalah tanda biologis, yang mana dalam kasus Covid-19 pada anak yang mengalami MIS-C ini dapat menjadi tanda untuk memperkirakan tanda keparahan sindrom dan membantu mendorong keputusan pengobatan.
"Sangat penting untuk meningkatkan pemahaman kita tentang MIS-C di lingkungan saat ini, mengingat laporan meningkatnya angka anak-anak yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 di AS dan kembalinya banyak siswa ke sekolah untuk semester musim gugur," kata Moshe Arditi , MD, direktur Pediatric Infectious Diseases Division di Cedars-Sinai.
Arditi menambahkan bahwa dampak yang tidak proporsional dari sindrom peradangan langka pada anak yang terinfeksi Covid-19 ini, yakni terkait dengan ras dan etnis.
Lebih lanjut Arditi menambahkan, dalam studi tentang biomarker Covid-19 pada anak, muncul gambaran bahwa peradangan langka MIS-C sebagai penyakit autoimun, yang mana sistem kekebalan menjadi terlalu aktif dan keliru menyerang organ tubuh sendiri.
Baca juga: Sindrom Peradangan Multisistem pada Anak akibat Covid-19 Bisa Sembuh dalam 6 Bulan