Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Jarang Terjadi, Sindrom Peradangan Bisa Menyerang Orang Dewasa Pasca Covid-19

Kompas.com - 21/06/2021, 21:18 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa penelitian sebelumnya mengungkap, anak-anak yang terinfeksi Covid-19, bahkan yang memiliki gejala ringan atau tanpa gejala berisiko mengalami sindrom peradangan multisistem.

Namun rupanya, hal tersebut bukan hanya terjadi pada anak-anak, tapi juga bisa terjadi pada orang dewasa yang terinfeksi Covid-19.

Dalam kasus yang jarang terjadi, orang dewasa yang telah pulih dari Covid-19 dapat mengembangkan sindrom inflamasi multisistem, dan dokter harus mempertimbangkan kemungkinan ini pada orang dewasa dengan gejala spesifik.

Baca juga: Banyak Anak Terinfeksi Covid-19 Tanpa Gejala, Mengapa Tetap Terserang Sindrom Peradangan?

Seperti dalam kasus yang diterbitkan dalam CMAJ (Canadian Medical Association Journal), seorang pria berusia 60 tahun, yang dites positif SARS-CoV-2 empat minggu sebelumnya, mengunjungi rumah sakit karena berbagai gejala, termasuk sesak napas yang berkepanjangan, demam tinggi, pembengkakan, dan kelelahan parah.

Hasil pemeriksaan kesehatan menemukan, pembesaran jantung dan pembengkakan paru-paru, serta masalah lainnya.

“Mengingat riwayat infeksi SARS-CoV-2 pasien baru-baru ini, demam tanpa gejala lokal, perubahan mukosa mulut, limfadenopati serviks, konjungtivitis dan perubahan ekstremitas bawah, kami menduga ini adalah sindrom inflamasi pasca-Covid-19,” kata Dr. Genevieve Kerkerian dan Dr. Stephen Vaughan, spesialis penyakit menular, Departemen Kedokteran, Fakultas Kedokteran Cumming, Universitas Calgary, Calgary, Alberta.

Ilustrasi Virus corona KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi Virus corona

“Presentasinya mirip dengan kasus yang pernah dilaporkan. Komplikasi yang jarang tetapi parah pada anak-anak dan remaja yang terinfeksi SARS-CoV-2, yang disebut sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak (MIS-C), serta penyakit seperti Kawasaki," lanjutnya.

Kasus sindrom peradangan multisistem sebelumnya pada orang dewasa, telah didokumentasikan pada orang yang lebih muda dari 50 tahun. Ahli menyarankan, usia tidak boleh membatasi diagnosis potensial.

Apalagi, hingga saat ini, belum banyak yang diketahui tentang sindrom inflamasi multisistem pada orang dewasa (MIS-A).

"Tidak seperti sindrom peradangan multisistem pada anak-anak (MIS-C), saat ini tidak ada persyaratan untuk melaporkan kasus MIS-A ke otoritas provinsi atau negara bagian, tetapi ini harus didorong untuk memfasilitasi penelitian dan meningkatkan hasil pasien," kata para ahli.

Baca juga: Sindrom Peradangan Multisistem pada Anak akibat Covid-19 Bisa Sembuh dalam 6 Bulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com