Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Benar Langit Malam Berwarna Hitam? Ini Penjelasan Lapan

Kompas.com - 31/08/2021, 19:15 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketika malam hari, biasanya kita menyebut langit akan tampak hitam kelam di pandangan kita. Akan tetapi apakah benar langit yang kita lihat tersebut berwarna hitam?

Mengenai persepsi langit malam berwarna hitam ini, Peneliti Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Andi Pangerang pun angkat bicara.

Menurut Andi, fenomena warna-warni di langit terkait dengan hamburan sinar Matahari oleh partikel-partikel gas di atmosfer Bumi, dan warna hitam saat malam hari itu bukanlah warna sesungguhnya. 

"Pada dasarnya, hitam bukanlah warna," kata Andi kepada Kompas.com, Selasa (31/8/2021).

Baca juga: Mengapa Langit Gelap Saat Malam?

 

Andi menjelaskan, apa yang kita persepsikan sebagai warna, dalam hal ini langit malam hari yang berwarna hitam, pada dasarnya adalah spektrum elektromagnetik yang dipantulkan kembali ke mata kita.

Di mana di dalam bola mata kita terdapat tiga sel kerucut dan satu sel batang. Keempatnya terletak di retina di belakang bola mata kita. 

Masing-masing sel kerucut ini peka terhadap tiga warna yaitu merah, hijau dan biru. Sedangkan sel batang peka terhadap intensitas cahaya yang rendah. 

Prinsip serupa diterapkan oleh alat optik yang menggunakan charge-coupled device atau CCD, semacam sensor yang berfungsi untuk menangkap gambar, yang mana itu terjadi saat mempersepsikan langit malam yang kita lihat berwarna hitam.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Banyak Bintang, Mengapa Langit Malam Hari itu Gelap?

Ilustrasi langit pada bulan terakhir Ramadhanshutterstock Ilustrasi langit pada bulan terakhir Ramadhan

Sedangkan warna hitam dalam spektrum elektromagnetik menunjukkan bahwa setiap spektrum lebih banyak diserap seluruhnya oleh benda dan tidak dapat lolos, ataupun dipantulkan kembali oleh benda tersebut. 

"Dengan kata lain, hitam adalah ketiadaan cahaya yang dapat dideteksi oleh indra penglihatan kita maupun alat optik lainnya," jelasnya.

Terlebih lagi, jarak antar-bintang yang cukup jauh tidak cukup membuat bintang terlihat seterang pusat tata surya di Bumi kita, yakni Matahari.

Baca juga: Fakta Asal-usul Bulan Biru yang Menghiasi Langit Indonesia Malam Ini

 

Selain itu, Andi menambahkan, hitam juga menjadi salah satu warna yang mendominasi alam semesta.

Hal ini terjadi ketika raksasa merah meledak menjadi supernova dan menghasilkan lubang hitam, warna yang mendominasi alam semesta adalah "hitam" karena seluruh cahaya sudah diserap seluruhnya oleh lubang hitam dan tidak akan lolos.

Untuk diketahui, raksasa merah adalah kumpulan bintang-bintang yang berwarna kebiruan meredup dan membengkak.

Baca juga: Hari Antariksa Nasional, LAPAN Ajak Masyarakat Lestarikan Langit Gelap Malam Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com