Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 30/08/2021, 13:00 WIB

KOMPAS.com - Sekali dibangun, pembangkit tenaga air bisa memproduksi listrik tanpa henti setiap saat, begitu dalih yang selama ini didengungkan untuk mendukung ekspansi energi air.

Hingga 2019 lalu, lebih dari separuh energi terbarukan di dunia didapat dari bendungan hidroelektrik, lapor jejaring politik Perancis, Ren21.

Namun dengan bencana iklim yang kian terasa, energi air kehilangan argumen terbesarnya, yakni aliran air yang konsisten dan terukur.

Bersamaan dengan datangnya musim kering panjang tahun ini, produksi energi air di dunia anjlok ke level terendah sejak beberapa dekade terakhir.

Baca juga: 10 Tindakan yang Dilakukan untuk Menghemat Energi

Situasi ini disimak pada Bendungan Hoover di atas Sungai Colorado. Kekeringan yang melanda barat AS menyusutkan level air di kolam penampungan menjadi hanya sepertiga.

Sejak Juli, pembangkit listrik di bendungan harus mengurangi seperempat produksi dibanding situasi normal.

Nasib serupa dilaporkan terjadi di sepanjang Sungai Paraná yang mengalir melalui Brasil, Paraguay dan Argentina.

Kawasan hulu di selatan Brasil sejak tiga tahun didera musim kering ekstrem. Dibanding rata-rata 20 tahun terakhir, level air di bendungan penampungan di pusat dan selatan Brasil dikabarkan berkurang separuh, dan kini hanya terisi sepertiganya saja.

Padahal Brasil menggantungkan 60 persen produksi listriknya pada bendungan hidroelektrik.

Tidak hanya kekeringan, curah hujan ekstrem dan banjir bandang juga dilaporkan melumpuhkan pembangkit listrik tenaga air.

Pada Maret 2019, Siklon Idai merusak dua bendungan di Malawi dan melumpuhkan aliran listrik di penjuru negeri selama dua hari.

India juga kehilangan sejumlah bendungan ketika banjir bandang merangsek dari pecahan gletser dan menewaskan sekitar 200 orang di utara negara bagian Uttarakhand, Februari lalu.

Menurut perkiraan awal, bencana dipicu proyek pembangunan bendungan yang membuat dinding gletser yang sudah rapuh menjadi tidak stabil.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Everything Everywhere All at Once: Tren Film Oscar dengan Bahasa Asing

Everything Everywhere All at Once: Tren Film Oscar dengan Bahasa Asing

Fenomena
Apa Itu Fenomena Equinox?

Apa Itu Fenomena Equinox?

Fenomena
Apa yang Membuat Bayam Sangat Sehat?

Apa yang Membuat Bayam Sangat Sehat?

Oh Begitu
ChatGPT dan 'Dr Google' Ditanya Tentang Kanker, Apa Jawabannya?

ChatGPT dan "Dr Google" Ditanya Tentang Kanker, Apa Jawabannya?

Fenomena
Kenapa Kita Membuka Mulut Saat Menggunakan Maskara?

Kenapa Kita Membuka Mulut Saat Menggunakan Maskara?

Kita
Benarkah Unta Menyimpan Air di Punuknya?

Benarkah Unta Menyimpan Air di Punuknya?

Oh Begitu
Mengapa Gurun Menjadi Sangat Dingin di Malam Hari?

Mengapa Gurun Menjadi Sangat Dingin di Malam Hari?

Fenomena
5 Sisi Gelap Revolusi Industri Abad Ke-18

5 Sisi Gelap Revolusi Industri Abad Ke-18

Fenomena
Apakah Gurun Sahara Bisa Menghijau Lagi Seperti Ribuan Tahun Lalu?

Apakah Gurun Sahara Bisa Menghijau Lagi Seperti Ribuan Tahun Lalu?

Fenomena
Tragedi Akademisi

Tragedi Akademisi

Fenomena
Kenapa Manusia Memiliki Rambut Kemaluan?

Kenapa Manusia Memiliki Rambut Kemaluan?

Kita
Apa Penyebab Merinding Menurut Sains?

Apa Penyebab Merinding Menurut Sains?

Kita
Kecondang: Solusi Bahan Pangan

Kecondang: Solusi Bahan Pangan

Kita
Kenapa Orang Suka Mendengarkan Lagu Sedih?

Kenapa Orang Suka Mendengarkan Lagu Sedih?

Kita
Sejak Kapan Revolusi Industri Dimulai dan Mempengaruhi Dunia?

Sejak Kapan Revolusi Industri Dimulai dan Mempengaruhi Dunia?

Fenomena
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+