Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/08/2021, 17:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Bersepeda merupakan olahraga yang sangat baik untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran.

Namun, sering mengayuh sepeda hingga jarak kiloan meter disebut dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Benarkah demikian?

Dilansir dari Harvard Health Publishing, 15 Februari 2021, laporan kesehatan khusus Harvard menemukan bahwa dalam kondisi tertentu, bersepeda dapat merusak saraf dan menekan arteri di penis sehingga mengakibatkan disfungsi ereksi.

Pria yang bersepeda selama lebih dari tiga jam dalam seminggu adalah yang memiliki risiko tertinggi untuk mengalami kondisi terebut.

Alasan bersepeda dapat sebabkan disfungsi ereksi adalah jok sepeda yang memberikan tekanan konstan pada perineum, area antara penis dan anus.

Baca juga: Cegah Corona dan Polusi Udara, Kota Dunia Buka 3.607 Km Jalur Sepeda

Tekanan yang konstan di area tersebut dapat membahayakan saraf dan memperlambat aliran darah untuk sementara, yang menyebabkan penis kesemutan atau mati rasa hingga akhirnya disfungsi ereksi.

Meski demikian, sebuah studi observasional di tahun 2014 yang diterbitkan di Journal of Men’s Health mengatakan, bersepeda tidak menimbulkan ancaman disfungsi ereksi yang serius.

Para peneliti melakukan survei terhadap 5.300 pesepeda pria dan menanyakan berapa jam per minggu mereka bersepeda dan apakah dalam lima tahun terakhir mereka mengalami disfungsi ereksi.

Hasilnya, para peneliti tidak menemukan kaitan yang jelas antara waktu bersepeda dengan risiko disfungsi ereksi.

Namun, jika masih khawatir akan risiko ini, sedikit modifikasi dapat membantu menurunkan risiko disfungsi ereksi sehingga bersepeda menjadi lebih aman.

Baca juga: Fakta Unik Letusan Tambora Ternyata Turut Lahirkan Sepeda

Dilansir dari Healthline, berikut adalah beberapa tips untuk mengurangi risiko disfungsi ereksi akibat bersepeda:

1. Ubah jok sepeda

Gantilah jok sepeda yang sempit dengan yang lebih lebar. Gunakan bantalan ekstra untuk menopang area perineum. Selain itu, pilihlah jok sepeda tanpa hidung di bagian ujungnya untuk mengurangi tekanan.

2. Turunkan setang

Dengan menurunkan setang, tubuh akan condong ke depan dan bagian belakang akan terangkat sehingga dapat mengurangi tekanan pada perineum.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com