7 Fenomena Langit Minggu Ini, Ada 2 Peristiwa di HUT Ke-76 RI

KOMPAS.com - Menemani Anda beraktivitas selama sepekan ke depan, jangan lewatkan kesempatan untuk mengamati berbagai fenomena yang akan hadir menghiasi langit Indonesia.

Berikut beberapa fenomena langit yang akan hadir pekan ini berdasarkan keterangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

1. Konjungsi Bulan-Antares dan Perige Bulan: 17 Agustus 2021

Tepat pada saat perayaan Hari Kemedekaan RI ke-76 pada 17 Agustus 2021, akan ada 2 fenomena yang akan menghiasi langit Indonesia.

Kedua fenomena langit tersebut adalah konjungsi antara bulan dan antares, dan perige bulan.

Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lapan, Andi Pangerang mengatakan, puncak konjungsi Bulan dan Antares akan terjadi pada pukul 01.34 WIB, dengan sudut pisah 4,5 derajat.

Sementara, perige adalah masa di mana bulan berada pada jarak paling dekat dengan bumi.

2. Puncak Hujan Meteor Kappa Cygnid: 17-18 Agustus 2021

Fenomena berikutnya yang juga mulai terjadi tepat pada hari kemerdekaan Indonesia adalah puncak hujan meteor Kappa Cygnid.

Diketahui hujan meteor Kappa Cygnid ini telah aktif sejak tanggal 3 Agustus lalu, dan akan berlangsung hingga 25 Agustus mendatang.

"Hujan meteor ini dapat disaksikan dari arah Utara-Timur Laut sejak 20 menit setelah Matahari terbenam (17/8/2021) hingga pukul 02.20 waktu setempat keesokan harinya (18/8/2021)," jelasnya.

3. Konjungsi Merkurius dan Mars: 19 Agustus 2021

Selanjutnya, pada tanggal 19 Agustus 2021, Planet Merkurius dan Mars akan mengalami puncak konjungsi, tepatnya pada pukul 10.17 WIB, dengan sudut pisah 0,07 derajat celcius.

Untuk dapat mengamatinya, Anda perlu melihat ke arah Barat. Kedua planet ini akan ada di ketinggian 10,6 derajat sejak 20 menit setelah Matahari selama 45 menit.

4. Konjungsi Tripel Bulan, Saturnus, dan Jupiter: 19-23 Agustus 2021

Pada hari yang sama dengan konjungsi Merkurius dan Mars, Bulan juga akan berkonjungsi tripel dengan Planet Saturnus dan Jupiter.

Fenomena ini bahkan akan berlangsung selama lima hari sejak 19 hingga 23 Agustus mendatang.

"Dapat disaksikan dari arah Timur-Tenggara sejak 20-45 menit setelah Matahari terbenam hingga pukul 3.00-4.00 waktu setempat dari arah Barat-Barat Daya," jelas Andi.