Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deteksi Covid-19 Lebih Awal Melalui Sampel Air Limbah, Kok Bisa?

Kompas.com - 12/08/2021, 07:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Selanjutnya, melalui informasi tersebut mereka akan merekomendasikan agar mereka diuji atau melakukan tes Covid-19 sesegera mungkin. Data ditambahkan ke dasbor publik returntolearn.ucsd.edu/dashboard/index.html.

Karthikeyan mengatakan bahwa sejak awal, timnya telah bekerja secara terus-menerus untuk mengoptimalkan proses.

Pendekatan otomatis saat ini telah secara dramatis mengurangi waktu penyelesaian sampel-ke-hasil menjadi 20 kali lipat. Sekarang, dalam waktu lima jam mereka bisa menguji 96 sampel.

Dengan miniaturisasi sampel, para peneliti telah mengurangi biaya pemrosesan menjadi $13 per sampel.

Penulis senior Rob Knight, Ph.D., profesor dan direktur Center for Microbiome Innovation di UC San Diego, memperkirakan pendekatan tersebut melebihi skala program pengawasan serupa sebesar 10 hingga 100 kali lipat.

Baca juga: Limbah Masker Sekali Pakai Berpotensi Menularkan Virus Corona, Begini Cara Membuangnya

 

Langkah selanjutnya, kata Knight, adalah menerapkan metode cepat untuk menguji varian virus corona SARS-CoV-2, termasuk varian Delta, secara real time.

"Sistem ini menunjukkan bagaimana banyak bagian yang berbeda dari UC San Diego dapat bekerja sama sebagai sebuah sistem untuk menjaga kampus tetap aman," kata Knight.

Knight menambahkan bahwa pekerjaan ini, deteksi Covid-19 lebih awal dengan air limbah, tidak hanya membutuhkan kemajuan dalam pemrosesan sampel virus.

Akan tetapi juga membutuhkan dukungan banyak pihak, termasuk tim Logistik, Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan, IT kampus dan sistem kesehatan, Manajemen Fasilitas, dan banyak lainnya, serta kepemimpinan dari program Return to Learn untuk mewujudkannya.

"Kami sekarang membantu kampus dan organisasi lain mereplikasi keberhasilan ini, yang berpotensi tidak hanya untuk Covid-19, tetapi untuk banyak patogen yang ditularkan melalui tinja, termasuk influenza, di masa depan," imbuh Knight.

Baca juga: Ilmuwan Gunakan Selembar Kertas untuk Temukan Corona dalam Air Limbah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com