Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deteksi Covid-19 Lebih Awal Melalui Sampel Air Limbah, Kok Bisa?

Kompas.com - 12/08/2021, 07:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Program kampus untuk kurangi penyebaran Covid-19

Penyaringan air limbah adalah bagian integral dari program Return to Learn UC San Diego, sebuah pendekatan berbasis bukti yang memungkinkan universitas menawarkan perumahan di kampus dan kelas tatap muka, serta peluang penelitian selama pandemi.

Ada tiga hal yang ditekankan dalam program ini, yakni mitigasi risiko, deteksi virus dan intervensi.

Dengan sekitar 10.000 mahasiswa di kampus selama tahun akademik 2020-2021, banyak komponen program yang menjaga tingkat kasus Covid-19 menjadi jauh lebih rendah daripada masyarakat sekitar.

Dibandingkan juga dengan banyak kampus perguruan tinggi, program ini telah membantu mempertahankan tingkat positif Covid-19 kurang dari 1 persen selama periode tersebut.

Baca juga: Menangani Limbah Medis Covid-19 dengan Teknologi Plasma Nanobubble

 

Program Return to Learn, termasuk pengujian air limbah, telah menjadi model bagi universitas lain, hingga sekolah K-12 di distrik-distrik dan daerah.

Sampel air limbah dikumpulkan setiap pagi, dalam tujuh hari seminggu, oleh tim mahasiswa dan staf, yang kemudian limbah-limbah yang dikumpulkan diangkut dengan mobil golf. Pada pukul 10 pagi, mereka kembali ke lab Knight di School of Medicine.

Selanjutnya, Karthikeyan dan tim memproses limbah di laboratorium dengan menggunakan jenis robot yang berbeda, yang mengkonsentrasikan virus menggunakan nanopartikel magnetik, kemudian mengekstrak materi RNA genetik dari virus yang membentuk genom virus corona seperti SARS-CoV-2 dari sampel.

Pengujian reaksi berantai polimerase (PCR) digunakan untuk mencari gen penanda dari virus.

Ketika virus corona penyebab Covid-19 ini terdeteksi, pesan otomatis namun bertarget dikirim melalui sistem di seluruh kampus kepada orang-orang yang terkait dengan bangunan yang terkena dampak, seperti mahasiswa, staf, dan fakultas.

Baca juga: Limbah Infeksius Corona Dianggap Bahaya, Ini Prosedur Mengolahnya di Rumah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com