KOMPAS.com - Uban pada rambut seringkali dikaitkan dengan tingkat stres yang dialami seseorang atau faktor umur. Namun faktanya, terdapat faktor lain yang juga bisa memengaruhi munculnya uban.
Dikutip dari Harvard Health Publishing, Senin (2/8/2021), uban bukan terjadi karena adanya perubahan warna rambut.
Warna rambut dihasilkan oleh folikel yang tidak memungkinkan warnanya berubah kecuali diwarnai.
Namun seiring bertambahnya usia, folikel rambut akan menghasilkan sedikit pigmen atau melanin rambut.
Sehingga ketika rambut memasuki masa regenerasi yang biasanya dialami manusia pada usia di atas 35 tahun, memungkinkan rambut akan tumbuh dengan warna abu-abu.
Baca juga: Benarkah Stres Picu Munculnya Uban? Sains Jelaskan
Lantas, apa pengaruh stres yang kerap dikaitkan dengan uban?
Stres dapat memicu kondisi umum yang disebut sebagai telogen effluvium. Kondisi ini dapat menyebabkkan rambut rontok tiga kali lebih cepat dari biasanya.
Pada paruh baya ketika rambut rontok dan beregenerasi lebih cepat akibat stres, terdapat kemungkinan rambut yang tumbuh sudah kehilangan pigmen dan menjadi beruban.
Uban juga bisa terjadi pada usia yang sangat muda. Hal ini bisa disebabkan karena adanya masalah kesehatan seperti kekurangan vitamin B-12 dan beberapa penyakit serius lainnya.
Namun, yang paling berpengaruh pada munculnya uban adalah faktor genetik orangtua. Kapan rambut akan seluruhnya beruban bisa diprediksi dari kapan hal tersebut juga terjadi pada keluarga.
Baca juga: Peneliti: Uban Berkaitan dengan Sistem Imun Manusia
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.