Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulan Purnama dan Pasang Surut Air Laut, Apa Hubungannya?

Kompas.com - 30/07/2021, 18:10 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Namun ternyata, air pasang juga terjadi pada bagian Bumi yang berseberangan dengan bulan. Hal ini disebabkan karena gaya pasang surut merupakan gaya diferensial.

Gaya pasang surut berasal dari perbedaan gravitasi di atas permukaan Bumi yang dihasilkan dari tarikan gravitasi bulan di lokasi tertentu di Bumi dikurangi dengan tarikan gravitasi rata-rata bulan di seluruh Bumi.

Rumus ini menghasilkan peregangan dan pemampatan di Bumi, sehingga muncul dua tonjolan pasang surut.

Itulah mengapa bagian Bumi yang berseberangan dengan bulan juga akan mengalami air pasang.

Akibatnya, wilayah pesisir mengalami dua kali pasang dan dua kali surut setiap 24 jam 50 menit sekali yang juga disebabkan oleh bulan yang mengelilingi Bumi searah dengan putaran Bumi pada porosnya.

Baca juga: Bulan Purnama Bantu Bebaskan Kapal Raksasa di Terusan Suez, Kok Bisa?

 

Pasang air laut tidak akan memiliki besar dan tinggi yang sama. Bentuk Bumi yang terdiri dari tujuh benua dan juga daratan akan menghalangi tarikan gravitasi bulan sehingga hasilnya tidak sempurna.

Selain gravitasi bulan, gravitasi matahari juga bisa berpengaruh pada pasang surut air laut walaupun kekuatannya lebih kecil karena jaraknya yang jauh.

Ketika Bumi, bulan dan matahari ada di letak yang sejajar, maka akan terjadi bulan purnama atau bulan baru. Fenomena ini yang akan menyebabkan pasang surut yang ekstrem dengan nama lain spring tides.

Sementara ketika posisi bulan dan matahari berlawanan, akan terjadi pasang surut yang sangat kecil atau disebut dengan neap tides.

Baca juga: Bulan Purnama di Malam Ramadhan dan Keistimewaannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com