Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan Obat Antivirus Ini Lahirkan Obat untuk Lawan Virus dari Herpes, HIV hingga Covid-19

Kompas.com - 29/07/2021, 19:03 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Lahirnya obat antivirus setelah acyclovir

Pada tahun 1968, setelah Hitchings tidak lagi bekerja di lab, Elion kembali tertarik pada senyawa yang telah ia susun untuk pengobatan kanker, 2,6-diaminopurine, setelah pernah ia tinggalkan selama dua dekade karena harus fokus pada pekerjaan lain.

Ia menemukan bahwa senyawa yang mirip dengan 2,6-diaminopurine telah menunjukkan aktivitas antivirus. Hal ini yang mendorong Elion untuk kembali meneliti penemuan yang dapat membawa kemajuan pada pengobatan penyakit.

Acyclovir adalah obat antivirus pertama dan terakhir yang dikembangkan Elion sebelum ia pensiun pada tahun 1983.

Kendati demikian, apa yang telah dilakukan oleh Elion membuka jalan penemuan obat antivirus lain seperti HIV, hepatitis, Ebola dan lainnya.

Baca juga: Kalung Antivirus Kementan, Cara Kerjanya Bukan Dipakai Lalu Virus Hilang

 

"(Kami) menggunakan banyak prosedur yang sama seperti yang kami lakukan untuk asiklovir untuk mencari obat HIV" kata Marty St. Clair, seorang ahli antivirus yang juga mengembangkan azidothymidine sebagai obat HIV yang pertama kali disetujui untuk digunakan dalam pengobatan.

Penemuan Elion mematahkan pendapat ilmuwan sebelumnya yang mengatakan bahwa penyakit virus tidak dapat diobati.

Dilansir dari The Nobel Prize, Kamis (29/7/2021), salah satu hal yang memotivasi Elion untuk tekun di bidangnya adalah pengalaman kakeknya yang meninggal karena kanker saat ia berusia 15 tahun.

Ia sangat termotivasi untuk bisa menyembuhkan penyakit mengerikan tersebut walaupun terhalang biaya pendidikan dan tidak adanya wanita yang bekerja di laboratorium pada saat itu.

Baca juga: Eucalyptus Jadi Antivirus Corona, Benarkah Bisa Bunuh Virus Covid-19?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com