Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Sebabkan Kematian, Apa Itu Virus Monkey B?

Kompas.com - 25/07/2021, 10:34 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Seorang dokter hewan asal China meninggal dunia setelah tertular penyakit menular langka dari primata yang dikenal sebagai virus Monkey B.

Menurut laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) China, pria berusia 53 tahun tersebut bekerja di lembaga penelitian yang fokus pada pembiakan primata bukan manusia dan membedah dua ekor monyet mati pada bulan Maret 2021.

Sebulan kemudian, dokter itu mengalami mual, muntah, dan demam hingga akhirnya meninggal dunia pada 27 Mei 2021.

Sampel darah dan air liurnya dikirim ke pusat pada bulan April dan peneliti menemukan bukti adanya virus Monkey B.

Dilansir dari The Washington Post, kasus ini merupakan kasus virus Monkey B yang menular pada manusia yang pertama tercatat di China.

Baca juga: Studi: Virus Flu Musiman Mungkin Sudah Ada Sebelum Manusia Modern

Apa itu virus Monkey B?

Dilansir dari CDC, infeksi virus Monkey B sangat jarang terjadi, namun ia bisa menyebabkan kerusakan otak yang parah hingga kematian.

Orang bisa terkena virus ini jika mereka digigit atau dicakar oleh monyet yang terinfeksi atau melakukan kontak dengan mata, hidung, dan mulut monyet.

Umumnya, virus Monkey B dapat ditemukan di air liur, kotoran, urin, jaringan otak, hingga sumsum tulang belakang monyet.

Virus yang dikenal dengan nama herpes B ini dapat bertahan selama berjam-jam di permukaan, terutama di kondisi yang lembap.

Kebanyakan orang tidak akan bersentuhan langsung dengan monyet sehingga risiko terinfeksi virus Monkey B terbilang rendah.

Baca juga: Virus Berusia 15.000 Tahun Ditemukan di Dataran Tinggi Tibet

Namun, pekerja laboratorium, dokter hewan, dan orang lain yang sering melakukan kontak dengan monyet memiliki risiko yang lebih tinggi.

Gejala infeksi virus Monkey B

Gejala infeksi virus Monkey B mungkin mulai dirasakan dalam waktu tiga hingga tujuh hari setelah terpapar.

Dilansir dari WebMD, berikut adalah gejala-gejala yang muncul jika seseorang terjangkit Monkey B:

1. Nyeri otot

2. Kedinginan dan demam

3. Kelelahan

4. Sakit kepala

5. Mual dan muntah

6. Sakit perut

7. Pembengkakan kelenjar getah bening

Selain itu, area gigitan, garukan, atau paparan lainnya akibat kontak dengan monyet kerap mengalami lepuh kecil. Lepuh tersebut kemudian menimbulkan rasa gatal, nyeri, hingga mati rasa.

Baca juga: WHO Peringatkan Munculnya Varian Virus Corona yang Lebih Berbahaya

Cara mencegah infeksi virus Monkey B

Menurut CDC, beluma ada vaksin yang dapat melindungi dari virus Monkey B. Oleh sebab itu, jika sedang berada di wilayah yang terdapat monyet, sebaiknya menjauhi mereka agar tidak digigit atau dicakar.

Sementara itu, para pekerja laboratorium atau dokter hewan yang sering melakukan kontak dengan monyet harus mengikuti aturan dan protokol laboratorium untuk menghindari paparan virus seperti:

1. Pakai pakaian pelindung, sarung tangan, dan pelindung wajah

2. Jika digigit atau dicakar oleh monyet, segera lakukan penanganan medis

3. Bersihkan dengan hati-hati setiap permukaan yang terkena monyet atau cairan tubuh mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com