Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa yang Paling Berisiko Terinfeksi Virus Corona Varian Delta?

Kompas.com - 30/06/2021, 17:30 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Sumber CNBC,eatthis

KOMPAS.com - Varian delta adalah mutasi virus corona yang saat ini paling diawasi, dengan alasan lebih menular daripada varian sebelumnya, bahkan terbukti meningkatkan risiko rawat inap dan bisa mengelabui sistem kekebalan.

Virus corona varian delta, pertama kali ditemukan di India akhir tahun lalu, di mana menjadi penyebab lonjakan infeksi Covid-19 gelombang kedua dan ribuan kematian di India, yang kemudian dengan cepat menyebar ke seluruh dunia.

Pekan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, bahwa varian delta adalah jenis virus corona tercepat dan terkuat yang pernah ada.

Baca juga: Varian Delta Lebih Menular dan Berbahaya dari Virus Corona Dominan

Varian ini akan dengan mudah "menyerang" orang-orang yang paling rentan, terutama di tempat-tempat dengan tingkat vaksinasi Covid-19 yang rendah.

Selain di Indonesia, varian delta juga menjadi varian virus corona yang dominan di berbagai Negara lain, seperti Inggris dan Amerika Serikat.

Siapa yang paling berisiko?

Belum lama ini, Inggris merilis data yang menunjukkan seberapa jauh varian delta telah menyebar - dan kelompok mana yang paling rentan terhadap mutasi virus corona ini.

Dari 95% kasus Covid-19 beruntun di inggris, menurut data terbaru dari Kesehatan Masyarakat Inggris, orang yang berusia lebih muda, yang tidak divaksinasi, dan sebagian divaksinasi (dengan banyak orang yang termasuk dalam satu atau lebih kategori tersebut) memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi, sementara orang tua masih paling berisiko meninggal akibat infeksi.

Berdasarkan data terbaru dari Inggris, 92.029 kasus dianalisis antara awal Februari hingga pertengahan Juni dan dikaitkan dengan varian delta.

Hampir 82.500 dari total kasus ini tercatat pada orang di bawah usia 50 tahun dan mayoritas (53.822 kasus) ditemukan pada individu yang tidak divaksinasi.

Di antara kasus-kasus dalam kelompok yang tidak divaksinasi, sebagian besar berada di kelompok usia di bawah 50 tahun (52.846 kasus) dan hanya 976 kasus di atas usia 50-an.

Meskipun demikian, data menunjukkan bahwa telah terjadi 117 kematian di antara orang-orang di Inggris yang terinfeksi varian delta, dengan mayoritas berada di kelompok usia di atas 50 tahun.

Ada delapan kematian di antara usia di bawah 50-an dengan enam di antaranya pada individu yang tidak divaksinasi dan dua lainnya pada orang yang telah menerima satu dosis vaksinasi.

Sementara itu, analisis data yang dilakukan Associated Press menunjukkan, hampir semua kasus kematian akibat Covid-19 di AS sekarang ini, terjadi pada orang yang belum divaksinasi Covid-19.

“Hampir semua kematian Covid-19 di AS sekarang terjadi pada orang yang tidak divaksinasi, sebuah demonstrasi mengejutkan tentang seberapa efektif vaksin Covid-19,” kata laporan Associated Press.

Baca juga: Tak Hanya Varian Delta, Mutasi Virus Corona Lain Juga Mengkhawatirkan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com