Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Vaksin Menyebabkan Mutasi Virus Corona? Ini Kata Ahli

Kompas.com - 19/07/2021, 11:04 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Timbul pandangan di masyarakat bahwa vaksin adalah penyebab virus corona bermutasi. Benarkah mutasi virus disebabkan vaksin? Artikel ini akan menjelaskan tentang mutasi virus dan kaitannya dengan vaksin.

Virus suatu jasad renik yang berukuran sangat kecil dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop elektron. Ukuran virus corona atau virus SARS-CoV-2 adalah 0,1 mikrometer atau setara 120 nanometer.

Virus mengandung salah satu dari nukleat DNA atau RNA. Maka dari itu, virus harus masuk ke dalam tubuh manusia untuk bisa bereplikasi. Virus corona adalah virus RNA. Menurut para ahli, virus RNA adalah tipe virus yang mudah mengalami mutasi.

Baca juga: Tak Hanya Varian Delta, Mutasi Virus Corona Lain Juga Mengkhawatirkan

Mutasi virus

Mutasi virus adalah perubahan dalam genotip virus sehingga virus mengalami beberapa perubahan sifat. Ketika virus bereplikasi di dalam tubuh manusia, materi genetik dari virus mungkin mengalami kegagalan replikasi sehingga virus yang direplikasi berbeda dengan virus aslinya.

Tipe mutasi virus

Terdapat dua macam proses mutasi virus, yaitu antigenic drift dan dan antigenic shift.

Antigenic shift adalah ketika virus gagal bereplikasi sehingga hasil replikasi mengalami perubahan pada permukaan protein virus atau antigen. Proses ini membuat virus seolah tampil sebagai virus lain yang baru dan tidak lagi dikenali oleh sistem imun yang pernah terinfeksi.

Antigenic shift adalah proses mutasi virus yang lebih jarang terjadi dibandingkan dengan proses sebelumnya. Proses ini bisa terjadi ketika terdapat dua strain virus yang bersamaan berada di dalam satu tubuh.

Kedua strain virus yang memiliki materi genetik berbeda akibat mutasi sebelumnya bisa mengalami penyatuan genom. Hal ini menyebabkan terbentuknya strain virus baru hasil percampuran RNA dari kedua strain virus tersebut.

Baca juga: Ada Lebih dari 6.600 Mutasi Virus Corona, Apa Semua Varian Berbahaya?

Apa pengaruh mutasi virus terhadap manusia?

Mutasi virus bisa terjadi sebagai kejadian yang menguntungkan atau merugikan. Jika mutasi menyebabkan virus menjadi lebih lemah dan tidak menular, tentu ini akan menguntungkan bagi manusia.

Lain halnya jika virus bermutasi menjadi lebih infeksius, lebih mudah menular, atau lebih tahan terhadap berbagai kondisi tubuh manusia. Tentu ini akan merugikan. Contohnya adalah mutasi virus corona varian delta yang telah mengalami mutasi sehingga lebih mudah menular ke orang lain.

Betulkah vaksin menyebabkan mutasi virus?

Dalam webinar bertajuk Vaksin 100% Kebal Covid? Yang diselenggarakan oleh Wakaf Salman ITB, dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) menjelaskan penyebab mutasi virus ini. Mutasi virus adalah akibat dari kegagalan replikasi virus sehingga hasil replikasi virus mengalami perubahan.

Baca juga: CDC: Vaksin Covid-19 Mungkin Tidak Melindungi Orang dengan Gangguan Kekebalan

Kegagalan ini disebabkan oleh imun tubuh yang tidak optimal akibat berbagai kondisi medis. Salah satu yang paling umum menyebabkan imun tidak optimal adalah obesitas atau kegemukan. Kegemukan dapat memicu disfungsi imunitas.

Pada orang dengan obesitas, di dalam tubuhnya mengalami inflamasi ringan yang membuat sistem imun tidak lagi berfungsi dengan optimal. Itulah sebabnya, pada orang dengan kegemukan, biasanya mengalami gejala Covid-19 yang lebih parah.

Jadi tidak benar bahwa vaksin menyebabkan mutasi virus, karena penyebab mutasi virus adalah sistem imun tubuh yang tidak optimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com