Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kasus Harian Covid-19 Menurun 4 Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 20/07/2021, 12:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Selama empat hari terakhir, kasus harian Covid-19 yang dilaporkan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengalami penurunan. Apa alasan penurunana kasus yang dilaporkan ini, apakah karena PPKM Darurat?

Jika kita melihat dalam data, jumlah penambahan kasus harian Covid-19 pada Kamis, 15 Juli 2021 adalah 56.757 kasus. Ini merupakan penambahan kasus terbanyak yang dilaporkan selama pandemi.

Kemudian pada Jumat, 16 Juli 2021, jumlah penambahan kasus harian ada 54.000 kasus.

Pada Sabtu, 17 Juli 2021, jumlah kasus harian yang diumumkan ada 51.952. Di hari Minggu, jumlah kasus harian yang dilaporkan 44.721 kasus.

Sedangkan kemarin, Senin (19/7/2021) jumlah kasus harian yang dilaporkan 34.257 kasus.

Apakah penurunan kasus harian dalam 4 hari terakhir merupakan kabar baik atau buah dari PPKM Darurat?

Baca juga: 12 Hari PPKM Darurat, Alasan Kasus Covid-19 Masih Meroket dan RS Kolaps

Epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Windhu Purnomo mengatakan bahwa kita jangan sampai terlena dengan grafik yang seakan menurun.

Dia menyampaikan, melihat data harus secara keseluruhan. Artinya, bukan hanya jumlah kasus yang menurun saja yang dilihat.

"Kita tidak bisa hanya melihat kasus absolut (yang dilaporkan). Karena kasus absolut sangat tergantung pada jumlah testing," ungkap Windhu kepada Kompas.com, Senin (19/7/2021).

"Kita lihat aja, jumlah testingnya kan menurun itu," imbuh dia.

Windhu menggarisbawahi, artinya kita harus melihat data secara keseluruhan.

Tidak bisa hanya melihat jumlah kasus yang dilaporkan tanpa melihat berapa banyak jumlah testing yang telah dilakukan.

"Dan yang terbaik adalah melihat positivity rate. Ini didapat dari (perhitungan) kasus dibagi jumlah testing," ungkapnya.

Untuk saat ini, kata Windhu, angka positivity rate di Indonesia selalu naik setiap harinya.

Menurut data yang dimilikinya, angka positivity rate Indonesia pada Minggu 18 Juli 2021 adalah 30,55 persen. Artinya dari 100 orang yang dites, ada 30-31 orang yang positif Covid-19.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Perupadata (@perupadata)

Kemudian pada hari Sabtu, 17 Juli 2021, angka positivity rate Indonesia 30,07 persen. Ini sudah menunjukkan kenaikan pada hari sebelumnya.

Di hari Jumat, 16 Juli 2021, angka positivity rate Indonesia 29,71 persen.

"Jadi (angka positivity rate) dari 29,71 persen (pada Jumat), naik jadi 30,07 persen, dan terakhir hari Minggu 30,55 persen. Nah jadi artinya masih terus meningkat (kasus harian)," jelas Windhu.

Oleh karena itu Windhu menekankan, untuk melihat kasus di Indonesia bukan berdasarkan jumlah kasus yang dilaporkan tapi positivity rate-nya.

"Jangan keliru kita," imbuh dia.

Keanehan yang dinilai ahli

Dalam melihat data tersebut, di mana jumlah testing menurun, Windhu juga mengatakan pihaknya melihat keanehan.

Pasalnya, pekan lalu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa akan meningkatkan jumlah testing Covid-19 hingga 500.000 per hari.

"Tapi ini (testing) kenapa turun terus. Hari ini aja (Senin, 19 Juli 2021) jumlah testingnya hanya 127.461. Itu pun campuran antara PCR dan antigen. Kalau hanya antigennya itu sekitar 80 ribu sendiri (jumlah tesnya)," ungkap Windhu.

Baca juga: Waspada Kemungkinan Munculnya Varian Baru Corona Asal Indonesia

JIka dibandingkan dengan dua hari sebelumnya, Sabtu (17/7/2021), jumlah testing yang dilakukan adalah 185.321. Pada Minggu (18/7/2021), jumlah testing yang dilakukan Indonesia adalah 138.046 tes.

"Ini makanya jumlah kasus yang dilaporkan turun. Tapi kenyataannya, positivity rate naik terus," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com