KOMPAS.com - Indonesia sudah mengadakan program vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun. Namun untuk anak di bawah usia 12 tahun masih menunggu.
Lantas, kenapa belum ada vaksin untuk anak padahal terdapat peningkatan kasus Covid-19 pada anak-anak?
Dilansir dari CNN, Kamis (15/7/2021), vaksin Covid-19 untuk anak di bawah usia 12 tahun baru akan tersedia beberapa bulan atau bisa lebih lama.
Meski vaksin Covid-19 sudah tersedia untuk orang dewasa, tapi dosis tersebut tidak bisa dengan mudah diberikan untuk anak kecil.
Baca juga: CDC: Vaksin Covid-19 Mungkin Tidak Melindungi Orang dengan Gangguan Kekebalan
"Saya memahami kekhawatiran orangtua yang menginginkan anak-anak mereka divaksinasi. Namun kami harus memastikan bahwa kami melakukan yang terbaik dan teraman untuk anak-anak," kata Dr. Chip Walter, seorang dokter anak di Duke University dan seorang penyelidik untuk uji coba Pfizer.
Studi vaksin Pfizer mendaftarkan lebih dari 4.600 anak dalam tiga kelompok usia yakni usia 5 hingga 11 tahun, 2 hingga 5 tahun, dan bayi 6 bulan sampai 2 tahun.
"Hasil uji klinik untuk anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun mungkin muncul sekitar bulan September dan tergantung pada temuan," kata juru bicara perusahaan Pfizer kepada CNN.
Setelah hasil uji klinik keluar, mereka akan berusaha meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS untuk menerbitkan izin penggunaan darurat (EUA) vaksin di bulan yang sama.
Hasil uji klinik untuk anak berusia 2 hingga 5 tahun mungkin dapat diperoleh setelah data 5-11 tahun.
Untuk bayi 6 bulan hingga 2 tahun, Pfizer mengatakan hasilnya mungkin bisa diperoleh pada bulan Oktober atau November. Dan segera setelah itu Pfizer akan meminta FDA untuk menerbitkan izin penggunaan darurat.
Pertimbangan penggunaan darurat oleh FDA dapat memakan waktu beberapa minggu, yang berarti vaksin untuk anak-anak kecil kemungkinan tidak akan tersedia sampai akhir tahun atau awal tahun depan.