KOMPAS.com - Autofagi adalah cara tubuh untuk membersihkan sel-sel yang telah rusak untuk regenerasi tubuh dan menjaga fungsi tubuh tetap berjalan dengan baik.
Proses ini adalah bagian dari sistem imun innate atau sistem imun bawaan pada tubuh. Sistem imun ini bersifat umum pada zat asing atau yang sudah tidak berguna di dalam tubuh. berbeda dari antibodi yang spesifik hanya pada mikroorganisme tertentu.
Proses imun ini disebut bisa melindungi tubuh dari infeksi berat yang menyerang tubuh. Hal ini disebabkan karena sistem imun innate adalah pertahanan pertama tubuh ketika terserang infeksi sebelum terbentuknya antibodi.
Kabar baiknya, sistem imun innate ini bisa diaktivasi untuk melindungi diri Anda dari risiko terinfeksi, salah satunya infeksi Covid-19. Artikel ini akan membahas tentang autofagi dan bagaimana cara mengaktivasinya.
Baca juga: Kandungan dan Manfaat Air Kelapa, Salah Satunya Tingkatkan Imun
Autofagi berasal dari kata “auto” yang berarti oleh diri sendiri dan “phagy” yang berarti makan. Jadi autofagi adalah makan oleh diri sendiri untuk membersihkan zat-zat atau bagian yang tidak bermanfaat bagi tubuh manusia. Proses ini adalah proses yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia.
Manfaat utama proses ini bagi tubuh adalah sebagai proses anti-aging. Ini merupakan proses alami tubuh untuk memperbaiki dan memperbarui sel tubuh. Proses ini disebut bisa memperpanjang umur seseorang.
Pada proses autofagi, sel imun akan ‘memakan’ sel yang telah mati dan didaur ulang untuk memanfaatkan molekul yang masih bisa digunakan oleh tubuh.
Baca juga: Resep Ramuan Herbal untuk Tingkatkan Imun di Tengah Corona dari Ahli
Fungsi detail proses ini di dalam sel adalah sebagai berikut:
Autofagi bisa diaktivasi dengan dua cara, yaitu latihan fisik dan berpuasa. Aktivitas fisik akan mengaktifkan organ yang berperan pada proses metabolisme dan memicu proses ini terjadi pada tubuh, organ yang terlibat adalah oto, hati, pankreas, dan jaringan adiposa.
Berpuasa adalah cara terbaik untuk mengaktivasi autofagi. Sebuah penelitian pada hewan menunjukkan bahwa hewan yang berpuasa setidaknya 24 jam mampu bertahan lebih baik pada infeksi yang terjadi di tubuhnya.
Baca juga: 4 Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh, Mana Yang Terbaik?
Sedangkan pada hewan yang tidak berpuasa, ditemukan tingkat kematian yang lebih tinggi akibat infeksi bakteri tersebut. Ini merupakan hasil dari meningkatkan aktivitas autofagi setelah berpuasa.
Namun, walaupun berpuasa terbukti baik untuk mengaktivasi proses ini sebagai bagian dari sistem imun, Anda perlu menjaga asupan nutrisi agar tetap seimbang ketika sedang tidak berpuasa. Anda harus tetap memenuhi kebutuhan nutrisi harian pada tubuh agar tubuh bisa berfungsi dengan baik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.