Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Peringatkan Munculnya Varian Virus Corona yang Lebih Berbahaya

Kompas.com - 16/07/2021, 10:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Virus corona terus mendatangkan malapetaka dari Asia hingga Afrika, yang telah menewaskan lebih dari 4 juta orang, sejak wabah ini pertama kali muncul di China, pada Desember 2019 lalu.

Jelang perhelatan Olimpiade Tokyo di Jepang, otoritas setempat mencatat 1.308 kasus Covid-19 baru dan merupakan jumlah tertinggi sejak Januari.

Bahkan tak hanya peningkatan kasus positif Covid-19. Lonjakan kematian akibat Covid-19 juga menghantui Afrika.

Negara-negara di mana infrastruktur perawatan kesehatan dan kemampuan peluncuran vaksin, tetap terbatas, terus berada di bawah tekanan.

Salah satunya dialami Rwanda yang akan mengunci ibu kota Kigali dan delapan distrik lainnya mulai Sabtu ini.

Baca juga: WHO Beri Nama Baru Varian Virus Corona Gunakan Alfabet Yunani

 

Negara Afrika Timur itu sebelumnya telah menghindari pandemi Covid-19 terburuk dengan memberlakukan beberapa tindakan penahanan paling ketat di benua itu.

Akan tetapi, rumah sakit telah kewalahan dalam beberapa pekan terakhir, dengan kekurangan tempat tidur dan obat-obatan.

WHO mencatat, secara keseluruhan, kematian terkait virus corona di Afrika melonjak 43 persen dalam waktu seminggu, didorong oleh kurangnya tempat perawatan intensif dan oksigen.

Sementara di Asia, Indonesia pada Kamis mencatat rekor 56.757 infeksi harian ketika negara terpadat keempat di dunia itu menyalip India sebagai episentrum Covid-19 di kawasan itu.

Jutaan dosis vaksin Covid-19 mulai mengalir ke negara-negara yang terkena dampak paling parah.

Dalam upaya menyelidiki asal-usul virus corona penyebab pandemi global ini, WHO pada Kamis (15/7/2021) berencana menuju tahap kedua penyelidikan dan mendesak China untuk bekerja sama lebih baik dalam mengungkap asal virus corona.

Baca juga: WHO Klasifikasikan Virus B.1.617 India sebagai Variant of Concern, Ini Artinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com