Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Peringatkan Munculnya Varian Virus Corona yang Lebih Berbahaya

Kompas.com - 16/07/2021, 10:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa varian virus corona yang lebih berbahaya dapat menyebar ke seluruh dunia, saat kasus Covid-19 global melonjak.

Peringatan WHO ini disampaikan, Kamis (15/7/2021), yang menyatakan bahwa varian Covid-19 berbahaya tersebut dapat menyebar saat infeksi global melonjak menjadi setengah juta kasus per hari.

Sebagian besar lonjakan kasus Covid-19 global tersebut nantinya, didorong oleh varian Delta yang mematikan dan sifatnya yang lebih menular, seperti dilansir dari Medical Xpress, Jumat (16/7/2021).

Menurut perhitungan resmi AFP, setelah penurunan awal, kasus Covid-19 di seluruh dunia meningkat lagi sejak akhir Juni 2021, bahkan melampaui 540.000 kasus pada hari Selasa dan Rabu.

"Pandemi belum selesai," kata komite darurat WHO dalam sebuah pernyataan.

Kondisi ini menyoroti kemungkinan kuat kemunculan dan penyebaran varian baru virus corona secara global.

Baca juga: WHO: Varian Delta Jenis Virus Corona Tercepat dan Terkuat, Vaksinasi Harus Digenjot

 

 

Bahkan, menurut WHO, mungkin varian virus corona ini bisa lebih berbahaya dan mungkin lebih menantang untuk dikendalikan.

Lonjakan kasus Covid-19 di seluruh dunia

Virus corona varian baru telah bermunculan di tempat-tempat yang lama diyakini telah menghindari pandemi terburuk. Seperti Australia, yang dipuji karena keberhasilan strategi 'COVID zero-nya'.

Namun, negara ini tengah menghadapi kebangkitan yang telah berkembang menjadi hampir 1.000 kasus Covid-19 secara nasional dalam sebulan.

Sekitar 12 juta warga Australia berada di bawah perintah tinggal di rumah di kota terbesar kedua di negara itu Melbourne, disusul Sydney.

Perdana Menteri negara bagian Dan Andrews mengatakan dengan berat hati memutuskan  untuk menerapkan lockdown kelima di sekitar Victoria.

Ini adalah salah satu dampak dari lonjakan Covid-19 global saat ini. WHO pun telah memperingatkan bahwa kondisi ini dapat memberi celah untuk munculnya varian virus corona yang lebih berbahaya bisa saja muncul.

Baca juga: WHO: Varian Lambda Memiliki Beberapa Mutasi Virus Corona

Ilustrasi vaksin Covid-19. Thailand akan campur vaksin Sinovac dan AstraZeneca untuk memberi perlindungan lebih baik dari varian Delta yang sangat menular dan telah memicu lonjakan kasus Covid-19.Shutterstock/myboys.me Ilustrasi vaksin Covid-19. Thailand akan campur vaksin Sinovac dan AstraZeneca untuk memberi perlindungan lebih baik dari varian Delta yang sangat menular dan telah memicu lonjakan kasus Covid-19.

Virus corona terus mendatangkan malapetaka dari Asia hingga Afrika, yang telah menewaskan lebih dari 4 juta orang, sejak wabah ini pertama kali muncul di China, pada Desember 2019 lalu.

Jelang perhelatan Olimpiade Tokyo di Jepang, otoritas setempat mencatat 1.308 kasus Covid-19 baru dan merupakan jumlah tertinggi sejak Januari.

Bahkan tak hanya peningkatan kasus positif Covid-19. Lonjakan kematian akibat Covid-19 juga menghantui Afrika.

Negara-negara di mana infrastruktur perawatan kesehatan dan kemampuan peluncuran vaksin, tetap terbatas, terus berada di bawah tekanan.

Salah satunya dialami Rwanda yang akan mengunci ibu kota Kigali dan delapan distrik lainnya mulai Sabtu ini.

Baca juga: WHO Beri Nama Baru Varian Virus Corona Gunakan Alfabet Yunani

 

Negara Afrika Timur itu sebelumnya telah menghindari pandemi Covid-19 terburuk dengan memberlakukan beberapa tindakan penahanan paling ketat di benua itu.

Akan tetapi, rumah sakit telah kewalahan dalam beberapa pekan terakhir, dengan kekurangan tempat tidur dan obat-obatan.

WHO mencatat, secara keseluruhan, kematian terkait virus corona di Afrika melonjak 43 persen dalam waktu seminggu, didorong oleh kurangnya tempat perawatan intensif dan oksigen.

Sementara di Asia, Indonesia pada Kamis mencatat rekor 56.757 infeksi harian ketika negara terpadat keempat di dunia itu menyalip India sebagai episentrum Covid-19 di kawasan itu.

Jutaan dosis vaksin Covid-19 mulai mengalir ke negara-negara yang terkena dampak paling parah.

Dalam upaya menyelidiki asal-usul virus corona penyebab pandemi global ini, WHO pada Kamis (15/7/2021) berencana menuju tahap kedua penyelidikan dan mendesak China untuk bekerja sama lebih baik dalam mengungkap asal virus corona.

Baca juga: WHO Klasifikasikan Virus B.1.617 India sebagai Variant of Concern, Ini Artinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com