Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 dari 10 Varian Corona Paling Diperhatikan WHO Sudah Masuk Indonesia

Kompas.com - 05/05/2021, 13:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Tiga dari 10 daftar varian paling mengkhawatirkan dan masuk dalam daftar perhatian WHO sudah masuk ke Indonesia.

Pertama adalah B.1.17, varian yang pertama kali terdeteksi di Inggris dan merupakan strain paling umum yang beredar di AS saat ini.

Kedua B.1.617, atau strain mutan rangkap tiga yang pertama kali ditemukan di India dan menjadi pemicu tsunami Covid-19 di negara itu.

Ketiga B.1.351, varian yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.

Baca juga: Dianggap Mengkhawatirkan, Daftar 10 Varian Covid-19 yang Dipantau WHO

Masuknya tiga varian virus corona tersebut berasal dari masuknya turis luar negeri dan hal itu sudah dikonfirmasi Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, hingga saat ini ada 16 kasus Covid-19 di Indonesia yang disebabkan penularan mutasi baru virus corona dari Inggris, India, dan Afrika Selatan.

Belasan kasus ini telah dilaporkan Budi kepada Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas, Senin (3/5/2021).

"Tadi juga sudah dilaporkan kepada Bapak Presiden karena sudah ada mutasi baru yang masuk, yaitu mutasi dari India. Ada dua insiden (penularan dari India) yang sudah kita lihat dua-duanya di Jakarta dan satu insiden dari Afrika Selatan itu ada di Bali," ujar Budi dalam siaran langsung konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden.

"Jadi, selain mutasi dari Inggris yang sekarang sudah ada 13 insiden, (kemudian) sudah ada dua mutasi dari India masuk dan satu mutasi dari Afrika Selatan," jelasnya.

Budi menekankan bahwa varian baru yang menyebabkan 16 kasus penularan itu masuk sebagai kategori variant of concern atau mutasi yang memang sangat diperhatikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pasalnya, dampak penularan yang diakibatkan ketiga varian baru itu lebih besar sehingga dia meminta masyarakat lebih waspada.

"Mumpung masih sedikit karena mereka pasti akan segera menyebar karena penularannya relatif lebih tinggi dibandingkan yang lain," tegas Budi.

"Adalah tugas kita bersama untuk segera melakukan isolasi untuk yang terkena, disiplin melakukan testing, tracing untuk kontak erat dari daerah sekitarnya," lanjutnya.

Budi pun mengingatkan masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak secara disiplin.

Menurut Budi, apa pun virusnya dan seperti apa pun mutasinya akan bisa dicegah penularannya apabila protokol kesehatan diterapkan secara maksimal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com