Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Ungkap Tinjauan Baru tentang Asal-usul Virus Corona SARS-CoV-2

Kompas.com - 12/07/2021, 10:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Seperti menyelidiki sumber hewani SARS-CoV-2, atau mempersiapkan pandemi berikutnya, hal inilah yang seharusnya dilakukan saat ini.

"Makalah tinjauan saat ini memberikan deskripsi yang sangat jelas dan masuk akal tentang peristiwa virologis yang telah terjadi selama munculnya virus pandemi," kata ahli virologi Jonathan Stoye dari Francis Crick Institute, yang tidak terlibat dalam tinjauan tersebut.

Bukti yang mendukung asal-usul hewan pembawa virus corona SARS-CoV-2 ditemukan pada virus yang terkait erat dan terdeteksi pada kelelawar dan trenggiling, melalui orang-orang yang berinteraksi dengan hewan tersebut.

Dalam makalah tinjauan tersebut, yang belum menjalani peer-review, juga mengutip bukti lain yang tidak konsisten dengan teori kebocoran laboratorium.

Para ahli menyebutkan apabila seseorang merekayasa virus secara artifisial di laboratorium, maka akan ada tanda genetik dari proses tersebut dalam urutan virus SARS-CoV-2. Namun, bukti genetik itu tidak dapat ditemukan.

Baca juga: WHO Kunjungi Laboratorium di Wuhan, Cari Petunjuk Asal-usul Corona

 

"(Tinjauan) membuat kasus yang kuat untuk asal alami virus diikuti oleh adaptasi yang sedang berlangsung pada manusia," kata Stoye.

Sementara dalam beberapa kasus awal Covid-19 yang terdokumentasi terkait dengan pasar basah Wuhan yang sekarang ditutup, pada akhirnya itu lebih merupakan peristiwa yang memperkuat bukti asal virus corona.

"Jadi kita perlu mencari di tempat lain untuk asal virus," kata peneliti kesehatan masyarakat Dominic Dwyer, yang merupakan bagian dari penyelidikan WHO di Wuhan, menulis kembali pada bulan Februari.

Kendati demikian, seperti yang diuraikan oleh tinjauan baru itu, masih belum ada bukti epidemiologis yang menghubungkan virus corona SARS-CoV-2 dengan Institut Virologi Wuhan, tempat para peneliti mempelajari virus corona yang ditularkan melalui kelelawar.

"Sumber utama adalah pekerja yang terinfeksi yang mungkin membawanya pulang setelah terinfeksi di laboratorium. Namun ini tidak didokumentasikan dalam kasus indeks awal," kata Stuart Turville, ahli virologi di Kirby Institute di Sydney, Australia.

Baca juga: Virus Corona Pernah Mewabah di Asia Timur 25.000 Tahun Lalu, Studi Baru Jelaskan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com