Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes: Tingkat Kematian Covid-19 Relatif Rendah, yang Bahaya Penularannya

Kompas.com - 11/07/2021, 19:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikit mengatakan bahwa hal yang paling mengkhawatirkan dari Covid-19 adalah penularannya.

Hal ini disampaikan Menkes Budi dalam webinar bertajuk Eskalasi Covid-19 di Indonesia: Basis Ilmiah, Strategi Pengendalian, dan Kebijakan yang diselenggarakan Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) pada Minggu (11/7/2021).

Budi mengatakan bahwa Indonesia saat ini sedang menghadapi masa sulit karena gelombang kedua Covid-19 di Tanah Air.

Sejak beberapa hari terakhir, kasus harian Covid-19 di Indonesia menembus angka lebih dari 30.000.

Pada Minggu (11/7/2021), jumlah kasus harian yang dilaporkan adalah 36.197 kasus dan pasien sembuh 32.615 orang.

Baca juga: 5 Gejala Covid-19 Pada Orang yang Sudah Vaksin Lengkap, Baru Disuntik 1 Dosis, dan Tidak Divaksin

Dalam kesempatan tersebut Budi mengatakan bahwa kebanyakan sampel tes Covid-19 yang diuji saat ini menunjukkan varian Delta.

"Sudah diconfirm bahwa daerah-daerah yang lonjakannya tinggi, terutama di DKI Jakarta, Bandung Raya, Semarang, termasuk Kudus, dan Surabaya, variannya adalah varian Delta," ungkap Budi.

Di sisi lain, Budi menegaskan bahwa apapun variannya, tujuan dari pandemi adalah mengurangi laju penularan atau flattening the curve.

"Mengapa, karena memang banyak pandemi yang baru bisa selesai 5 tahun, 10 tahun, bahkan ada yang ratusan tahun," katanya.

"Jadi kita tidak usahlah terlalu berambisi untuk bisa menyelesaikan pandemi dalam waktu satu tahun. Itu jarang sekali atau mungkin bahkan tidak bisa saya rasa."

Ketika jumlah penularan Covid-19 berkurang, Budi percaya bahwa fasilitas layanan kesehatan seperti rumah sakit dapat menampung dan merawat masyarakat yang tertular Covid-19 ataupun sakit lainnya dengan layak.

Di kesempatan tersebut, Budi menilai bahwa sebenarnya Covid-19 tidak separah penyakit lain seperti seperti HIV, Mars, atau TBC.

Dibanding penyakit-penyakit tersebut, kata Budi, tingkat kematian akibat Covid-19 secara presentase lebih rendah.

"Yang bahaya dari virus (corona) ini adalah penularannya yang sangat sangat tinggi," katanya.

Hal itu disampaikan Budi berdasarkan data global.

Dari data dunia menunjukkan, dari 100 orang yang terinfeksi Covid-19 sebesar 80 persen bisa isolasi mandiri dan diharapkan dalam 14 hari bisa sembuh. Sementara 20 persen sisanya berujung di rumah sakit.

Baca juga: Dr Lois Sebut Interaksi Obat Sebabkan Pasien Covid-19 Meninggal, Ini Penjelasan Ahli

"5 persen dari 20 persen (yang di rumah sakit) perlu di ICU dan sekitar 1,6-1,7 persen wafat."

Presentase orang meninggal karena Covid-19 dibanding penyakit lain sebenarnya terbilang rendah, tapi musuh kita adalah penularan virus corona yang sangat cepat.

"Jadi kalau yang kena (Covid-19) 100.000 orang, rumah sakit masih bisa menangani. Tapi kalau yang kena 1 juta orang, rumah sakit tidak akan mampu," katanya menjelaskan tentang ketersediaan tempat tidur untuk Covid-19.

Oleh sebab itu, orang yang dirawat di rumah sakit jumlahnya juga harus di bawah kapasitas rumah sakit agar para dokter dan tenaga medis dapat memberi pelayanan dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com