Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat Covid-19 Rekomendasi Kemenkes Ada Banyak, Apa Saja Fungsinya?

Kompas.com - 10/07/2021, 12:02 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah merilis rekomendasi vitamin dan obat-obatan sebagai perawatan pasien Covid-19. Artikel ini akan membahas masing-masing fungsi obat Covid-19 rekomendasi Kemenkes tersebut.

Vitamin C

Vitamin C adalah vitamin yang mengandung antioksidan tinggi dan memiliki efek antiinflamasi. Selain itu, vitamin C berfungsi untuk meningkatkan imun tubuh yang bisa membantu tubuh untuk melawan virus SARS-CoV-2.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan gejala ringan yang mengonsumsi vitamin C mengalami pengurangan gejala sebanyak 50 persen setelah rata-rata 6 hari.
Namun, penelitian ini hanya melibatkan sedikit sampel serta kurang sampel kontrol. Sehingga masih harus diteliti lebih jauh mengenai khasiat vitamin C untuk tubuh saat terkena Covid-19.

Vitamin D

Sebuah jurnal penelitian yang dipublikasikan di NCBI menyebutkan bahwa vitamin D bisa meningkatkan limfosit T yang berfungsi untuk melawan virus. Selain itu, kekurangan vitamin D juga mengakibatkan peningkatan sitokin yang memicu pneumonia dan membuat gejala covid bertambah parah.

Baca juga: Vitamin D Langka Diburu untuk Tingkatkan Imunitas, Benarkah Bisa Cegah Covid-19?

Zinc

Tingginya konsentrasi zinc pada intraseluler disebut mampu menghambat replikasi RNA virus. Sebuah penelitian terbatas menunjukkan bahwa asupan zinc yang dikombinasikan dengan vitamin C bisa mengurangi gejala pasien hingga 50 persen pada hari ke 5.

Namun, penelitian itu hanya melibatkan sedikit sampel serta kurang sampel kontrol. Sehingga kaitan konsumsi zinc dengan tingkat kesembuhan infeksi Covid-19 belum bisa dibuktikan.

Azitromisin

Azitromisin adalah antibiotik yang fungsinya untuk membunuh bakteri. Walaupun Covid-19 adalah infeksi virus, namun pada banyak kasus covid terjadi infeksi sekunder akibat bakteri.

Pada pasien dengan gejala ringan hingga kritis yang diduga ada infeksi bakteri bisa diberikan obat ini. Dokter akan menentukan jika pasien membutuhkan obat ini atau tidak.

Oseltamivir

Oseltamivir adalah antivirus yang digunakan untuk mengobati influenza A dan B. Oseltamivir bekerja dengan mekanisme menghambat enzim neuraminidase pada virus influenza yang berperan untuk melepaskan virus baru hasil replikasi sehingga infeksinya menyebar.

Faktanya, virus corona atau SARS-CoV-2 tidak punya enzim neuraminidase yang merupakan sasaran utama dari obat ini. Maka dari itu, penggunaan antivirus ini hanya digunakan pada pasien yang menunjukkan gejala infeksi campuran antara Covid-19 dan influenza.

Obat ini bisa diberikan pada pasien dengan gejala ringan hingga berat. Namun, beberapa peneliti menduga obat ini tidak memberi pengaruh yang signifikan pada pasien Covid-19 karena mekanisme kerja obat ini tidak sesuai dengan virus corona.

Oseltamivir bisa mengobati infeksi influenza yang mungkin menyertai Covid-19, maka dari itu obat ini dianggap berpotensi meringankan gejala pada pasien yang terkonfirmasi positif.

Baca juga: Perbedaan Oseltamivir dan Favipiravir untuk Mengobati Covid-19

Fapiviravir

Obat ini merupakan antivirus yang digunakan untuk mengobati influenza dan Ebola. Obat ini bekerja dengan mekanisme menghambat RNA-dependent RNA polymerase pada sel virus sehingga replikasi virus terganggu. Mekanisme ini membuat favipiravir menjadi obat antivirus dengan spektrum luas.

Penggunaan obat ini disebut cukup efektif untuk mengobati Covid-19, namun untuk mengetahui efektivitas, keamanan, dan efek sampingnya masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Untuk penggunaannya, dokter akan memilihkan salah satu dari antivirus oseltamivir dan favipiravir yang lebih cocok dengan gejala yang pasien alami.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com