Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Happy Hypoxia pada Pasien Covid-19, Ini Penjelasan Ahli

Kompas.com - 09/07/2021, 20:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Nilai saturasi oksigen pasien Covid-19 perlu dipantau untuk mencegah terjadinya kondisi yang lebih buruk.

Kadar oksigen yang rendah pada pasien Covid-19 kerap dikaitkan dengan silent hypoxemia atau happy hypoxia.

Dilansir dari Medical News Today, happy hypoxia didefinisikan sebagai penurunan tekanan parsial oksigen dalam darah.

Ketika oksigen darah mulai berkurang, seseorang mungkin mengalami beberapa gejala, seperti sesak napas atau dispnea.

Jika nilai saturasi oksigen terus menurun, organ-organ tubuh dapat mati dan kondisi ini akan mengancam nyawa.

Baca juga: 7 Gejala Covid-19 Tak Biasa, dari Anosmia hingga Happy Hypoxia

Pada dasarnya, Covid-19 adalah penyakit pernapasan dan kasus yang parah akan mengurangi jumlah oksigen yang dapat diserap paru-paru.

Meskipun memiliki nilai saturasi oksigen yang rendah, beberapa pasien Covid-19 tampaknya tidak menandakan gejala yang serius.

Menurut peneliti, kondisi demikian sangat membingungkan para dokter dan dianggap bertentangan dengan biologi dasar.

Dr. Martin J. Tobin, profesor kedokteran paru dan perawatan kritis di Loyola University Medical Center, telah melakukan survei informal terhadap 58 petugas kesehatan.

Ia menanyakan, apakah mereka pernah mengalami kasus happy hypoxia dan mendapatkan 22 tanggapan dari responden.

Setelah menganalisis data tersebut, Dr. Tobin menyimpulkan bahwa kasus happy hypoxia dapat dijelaskan dengan ilmu pernapasan konvensional.

Baca juga: Happy Hypoxia Kondisi Pasien Virus Corona yang Membingungkan Dokter, Kenapa?

Dr. Tobin mencatat, otak mungkin tidak segera mengenali ketika kadar oksigen telah berkurang.

“Ketika kadar oksigen turun pada pasien Covid-19, otak tidak merepsons sampai oksigen turun ke tingkat yang sangat rendah, yakni pada titik ketika pasien mulai mengalami gejala sesak napas,” jelas Dr. Tobin.

Selain itu, lebih dari separuh pasien dengan happy hypoxia memiliki kadar karbon dioksida yang rendah.

“Hal ini juga memungkinkan bahwa virus corona yang mengerahkan tindakan ‘aneh’ pada bagaimana tubuh merasakan rendahnya kadar oksigen,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com