Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Oseltamivir dan Favipiravir untuk Mengobati Covid-19

Kompas.com - 04/07/2021, 11:01 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Saat ini terdapat beberapa obat antivirus yang digunakan untuk pengobatan Covid-19. Dua obat yang saat ini masuk rekomendasi adalah oseltamivir dan favipiravir. Artikel ini akan membahas perbedaan keduanya sebagai obat untuk covid.

Hingga saat ini, belum ada penelitian yang menunjukkan obat-obatan yang benar efektif untuk mengobati infeksi virus SARS-CoV-2. Beberapa obat yang digunakan saat ini secara global adalah obat antivirus umum yang digunakan pada infeksi SARS-CoV-1 dan MERS.

Berbagai penelitian masih menunjukkan hasil yang inkonsisten. Namun, potensi obat-obatan ini sebagai terapi untuk pasien Covid-19 tidak bisa diabaikan.

Dilansir dari Farmasetika, berikut adalah karakteristik antivirus oseltamivir dan favipiravir.

Baca juga: Obat dan Vitamin untuk Covid-19 Gejala Ringan Menurut Dokter

Favipiravir

Obat ini pertama kali dikembangkan oleh Toyama Chemicals Jepang. Obat ini digunakan sebagai terapi influenza dan terbukti mampu melawan infeksi virus Ebola.

Obat ini bekerja dengan mekanisme menghambat RNA-dependent RNA polymerase pada sel virus sehingga replikasi virus terganggu. Mekanisme ini membuat favipiravir menjadi obat antivirus dengan spektrum luas.

Dilansir dari Pedoman Tatalaksana Covid-19 oleh beberapa perhimpunan dokter Indonesia, favipiravir bisa digunakan pada pasien dengan gejala ringan hingga berat. Namun, penggunaannya masih sangat terbatas sehingga tidak boleh diberikan untuk ibu hamil atau perempuan yang merencanakan kehamilan.

Penggunaan obat ini disebut cukup efektif untuk mengobati Covid-19, namun untuk mengetahui efektivitas, keamanan, dan efek sampingnya masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Baca juga: Harga Obat Tocilizumab Mahal, Apakah Efektif untuk Covid-19 Parah?

Oseltamivir

Oseltamivir adalah prodrug atau obat yang harus melalui proses metabolisme untuk menjadi bentuk aktif di dalam tubuh manusia. Bentuk aktif dari obat ini adalah oseltamivir karboksilat. Obat ini sebelumnya digunakan untuk mengobati influenza A dan B.

Oseltamivir bekerja dengan mekanisme menghambat enzim neuraminidase pada virus influenza yang berperan untuk melepaskan virus baru hasil replikasi sehingga infeksinya menyebar. Namun, virus corona atau SARS-CoV-2 tidak punya enzim neruaminidase yang merupakan sasaran utama dari obat ini.

Maka dari itu, penggunaan antivirus ini hanya digunakan pada pasien yang menunjukkan gejala infeksi campuran antara Covid-19 dan influenza. Obat ini bisa diberikan pada pasien dengan gejala ringan hingga berat.

Baca juga: Ivermectin Obat Keras, Penggunaannya untuk Covid-19 Bisa Timbulkan Efek Samping Besar

Karena mekanisme kerja obat ini tidak sesuai dengan virus corona, maka beberapa peneliti menduga obat ini tidak memberi pengaruh yang signifikan pada pasien Covid-19.

Namun, karena oseltamivir bisa mengobati infeksi influenza yang mungkin menyertai Covid-19, obat ini dianggap berpotensi meringankan gejala pada pasien yang terkonfirmasi positif.

Dalam webinar bertajuk Isolasi Mandiri Pasien Covid oleh Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI, dr. Heidy Agustin, Sp.P(K) mengatakan bahwa penentuan antivirus ini harus ditentukan oleh dokter. Dokter akan menilai antivirus mana diantara oseltamivir atau favipiravir yang paling sesuai dengan kondisi dan gejala pasien.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com