Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Migrasi Burung hingga Ribuan Kilometer Hampir Terpecahkan

Kompas.com - 02/07/2021, 09:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Editor

Kompas hidup burung robin

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature, para ilmuwan memperkirakan bahwa burung robin Eropa memiliki 'kompas hidup'.

Gagasan muncul setelah mereka mengidentifikasi bahan kimia yang ditemukan pada retina mata, yang dikenal dengan cryptochrome.

Kompas hidup ini digunakan burung robin untuk merasakan atau mengendus medan magnet bumi dan kemungkinan menjadi alasan bagaimana burung melakukan migrasi ke tempat yang sangat jauh.

Para ilmuwan di Universitas Oxford kemudian meneliti bentuk molekul yang sudah dimurnikan di laboratorium untuk mengetahui apakah molekul itu bisa dipakai sebagai sensor magnet.

Analisis tersebut menemukan bahwa molekul ini memiliki kemampuan memasangkan 'radikal' yang punya sensitivitas magnetik yang tinggi. Radikal adalah atom atau molekul yang sangat reaktif secara kimiawi.

Baca juga: Peneliti Temukan Jenis Burung Berrypecker Baru dari Papua Barat

 

Lebih lanjut, Hore menjelaskan bahwa mekanisme yang mereka teliti melibatkan reaksi kimiawi yang sensitif secara magnetik, yang diinisiasi oleh cahaya di dalam mata burung, yakni retina.

"Itu (jelas) dimungkinkan bahwa reaksi kimia yang sangat khusus ini bisa memberi burung informasi tentang arah medan magnetik bumi dan karenanya burung-burung ini punya semacam kompas (di dalam badan mereka)," jelas Hore.

Para ilmuwan memperkirakan, cahaya yang masuk ke retina menyebabkan elektron bergerak di dalam molekul cryptochrome.

Proses ini selanjutnya menghasilkan pasangan radikal energi tinggi, yang bertindak seperti magnet mikroskopik.

Meski demikian, para ilmuwan masih berhati-hati untuk langsung menarik kesimpulan terkait misteri migrasi burung dan menegaskan bahwa diperlukan kajian lebih lanjut untuk memastikan mekanisme ini memang benar dan bahwa cryptochrome bisa berfungsi sebagai sensor magnet.

Baca juga: Super Langka, Ahli Biologi Temukan Burung Berkelamin Ganda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com