Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Baik, Obat Antibodi Ganda Efektif Melawan Varian Virus Corona

Kompas.com - 23/06/2021, 10:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Studi baru obat antibodi ganda yang dilakukan pada hewan memberikan kabar baik. Obat ini menunjukkan bukti efektif dalam melawan varian virus corona.

Di tengah merajalelanya Covid-19 varian baru, dunia kian khawatir akan efektivitas obat dan vaksin yang tengah dikembangkan saat ini.

Namun, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (23/6/2021), terapi Covid-19 dengan menggunakan campuran dua jenis obat antibodi menunjukkan efektivitas dalam melawan berbagai varian virus corona.

Penelitian ini dilakukan para peneliti Fakultas Kedokteran di Washington University di St. Louis yang diujikan pada tikus dan hamster.

Obat antibodi telah sering digunakan sejak awal pandemi virus corona.

Baca juga: Obat Antibodi Ganda Diklaim Jadi Terapi Ampuh Obati Covid-19

 

Salah satunya, obat antibodi yang pernah digunakan untuk terapi pengobatan Covid-19 yang dialami mantan presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Donald Trump, saat terinfeksi virus corona pada Oktober 2020 lalu diberi terapi pengobatan dengan menggunakan cocktail antibodi yang dikembangkan oleh Regeneron Pharmaceuticals.

Dalam studi terbaru ini, peneliti menguji obat antibodi ganda dan obat antibodi tunggal pada tiga dari empat varian virus corona yang telah ditetapkan sebagai Variant of Concern (VOC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Di antaranya adalah varian Alpha yang kali pertama teridentifikasi di Inggris, varian Beta dari Afrika Selatan dan varian Gamma yang ditemukan di Brasil. Selain itu juga, varian berbahaya yang ditemukan di India, yakni varian Delta yang juga berstatus VOC.

Sebelumnya, badan pengawas obat dan makanan AS (FDA) pada April lalu telah mencabut izin penggunaan darurat dari obat terapi antibodi tunggal produksi Eli Lilly, Bamlanivimab.

Baca juga: Positif Covid-19, Donald Trump Diberi Cocktail Antibodi Regeneron, Apa Itu?

Ilustrasi obat untuk virus corona, obat coronaShutterstock Ilustrasi obat untuk virus corona, obat corona

FDA mengatakan bahwa obat ini menyebabkan peningkatan sirkulasi dari resisten varian terhadap terapi apabila obat tersebut digunakan.

Studi sebelumnya menunjukkan juga beberapa terapi kombinasi antibodi yang tetap ampuh melawan varian virus corona yang muncul dan kebal atau resisten terhadap terapi antibodi tunggal.

Kombinasi dua antibodi dalam studi terbaru menemukan obat antibodi ganda seringkali mempertahankan potensi dalam melawan varian.

Bahkan ketika salah satu dari dua antibodi kehilangan sebagian atau semua kemampuannya dalam menetralkan varian virus corona dalam studi laboratorium.

Baca juga: Bukan Ivermectin, Ini Obat untuk Pasien Covid-19 Rekomendasi WHO

 

Studi yang dilakukan pada tikus dan hamster, telah menguji semua terapi antibodi tunggal dan antibodi ganda atau kombinasi yang diizinkan oleh FDA terhadap varian virus corona yang muncul di sejumlah negara, termasuk di Amerika Serikat.

Obat antibodi yang diuji dan dievaluasi oleh para peneliti dalam studi ini antara lain terapi kombinasi resmi FDA yang dibuat oleh Regeneron, Eli Lilly (LLY.N) dan terapi antibodi tunggal, sotrovimab, oleh Vir Biotechnology Inc (VIR.O) dan GlaxoSmithKline Plc (GSK.L).

Para peneliti menilai juga antibodi yang saat ini diuji klinis oleh AbbVie Inc (ABBV.N), Vir dan AstraZeneca (AZN.L).

"Resistensi muncul dengan beberapa monoterapi, tetapi tidak pernah (ditemukan reaksi yang sama) pada terapi kombinasi (obat antibodi ganda)," tulis rekan penulis studi Jacco Boon.

Baca juga: Obat Ivermectin, Disarankan WHO untuk Terapi Covid-19 Hanya dalam Uji Klinis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com