Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Epidemiolog Tegaskan Indonesia Butuh PSBB, Bukan PPKM Mikro | Saat Ini Bumi Terjebak Panas

Kompas.com - 23/06/2021, 07:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Sejak kemarin, 22 Juni 2021 hingga 5 Juli 2021, kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19 diberlakukan.

Padahal, para ahli sudah berkali-kali menekankan yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), bukan PPKM mikro.

Alasan ahli menyebut Indonesia butuh PSBB ketat menjadi salah satu berita populer Sains Kompas.com edisi Selasa (22/6/2021).

Berita populer lainnya adalah tentang obat ivermectin yang disebut-sebut akan dijadikan obat terapi Covid-19 dan diproduksi 4 juta dosis per bulan. Sebenarnya bagaimana potensi obat tersebut?

Kembali ke masa lalu, kita tahu bahwa manusia purba banyak meninggalkan jejak berupa lukisan gua. Namun saat itu masih minim cahaya. Bagaimana mereka melakukannya?

Topik lain yang menarik untuk disimak, para ilmuwan NASA menemukan bahwa saat ini Bumi terjebak panas. Apa yang terjadi?

Baca juga: [POPULER SAINS] Tercapainya Herd Immunity di Indonesia Masih Sangat Jauh | Cara Membersihkan Ginjal

Berikut rangkumannya:

1. Indonesia butuh PSBB, bukan PPKM Mikro

Mulai kemarin, kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19 berlaku hingga 5 Juli 2021.

Padahal, sebelumnya banyak ahli mengingatkan bahwa yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat.

Usulan PSBB disarankan oleh lima perhimpunan profesi dokter, yakni Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin), serta Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (Perki).

Ahli epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dr dr Windhu Purnomo, pun menegaskan, yang dibutuhkan Indonesia saat ini PSBB, bukan PPKM mikro yang disebutnya jelas tidak efektif.

Ini alasan ahli kenapa Indonesia butuh PSBB ketat, baca di sini:

Epidemiolog Tegaskan Indonesia Butuh PSBB Ketat, Bukan PPKM Mikro

2. Potensi obat Ivermectin untuk Covid-19

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, obat ivermectin yang diproduksi PT Indofarma telah mendapat izin edar dan akan diproduksi 4 juta dosis per bulan.

“Kita sudah mulai produksi, dan InsyaAllah nantinya dengan kapasitas produksi 4 juta (tablet) per bulan,” tutur Erick.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com