Misi lainnya disebut VERITAS, singkatan dari Venus Emissivity, Radio Science, InSAR, Topography, and Spectroscopy.
VERITAS akan memetakan permukaan Venus dari orbit dan mempelajari sejarah geologi planet tersebut.
VERITAS menggunakan radar yang digunakan untuk membuat konstruksi tiga dimensi dan akan memetakan ketinggian permukaan untuk mengkonfimasi apakah gunung berapi dan gempa bumi masih terjadi di planet ini.
Misi juga akan menggunakan pemindaian inframerah untuk menentukan jenis batuan, yang sebagian besar tidak diketahui serta apakah gunung berapi aktif melepaskan uap air ke atmosfer.
Berbagai negara juga ikut berkontribusi terhadap keberhasilan misi Venus. NASA nantinya akan memimpin misi, Pusat Dirgantara Jerman akan menyediaakan pemetaan inframerah, sementara Badan Antariksa Italia dan Pusat Nasional d'Etudes Spatiales Prancis akan berkontribusi pada radar dan bagian lain dari misi.
"Mengherankan betapa sedikit yang kita ketahui tentang Venus, tetapi hasil gabungan dari misi ini akan memberik tahu kita tentang planet itu, mulai dari awan di langit, gunung berapi di permukaannya sampai ke intinya," kata Tom Wagner, Ilmuwan Discovery Program NASA.
Baca juga: 7 Fakta Misterius Venus, Planet Terpanas di Dunia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.