Alat tato tersebut tersebut terdiri dari empat tulang kalkun yang diasah, dua di antaranya memiliki titik utuh dan dua tulang jari-jari yang lebih kecil. Jejak pigmen pun masih terlihat.
Tulang-tulang ini diperiksa dengan sangat cermat, diperbesar hingga 140 kali yang memungkinkan para peneliti membuat katalog manufaktur kecil dan pola keausan, serta identifikasi pigmen.
Peneliti menemukan, bahwa pigmen merah dan hitam pada tulang jari-jari kemungkinan besar berasal dari oksida besi (oker) dan bahan karbon. Kedua bahan tersebut tercatat sebagai bahan tato tradisional dalam literatur arkeologi.
Cangkang kerang juga ditemukan di situs tersebut. Peneliti berasumsi jika cangkang digunakan sebagai wadah pigmen selama proses tato.
Hasil studi juga mengungkap, jika tulang-tulang tersebut merupakan alat tato paling awal yang diketahui.
Sebelumnya alat tato paling awal berupa duri kaktus berusia sekitar 2000 tahun yang ditemukan di Utah.
Studi ini dipublikasikan di Journal of Archaeological Science: Reports.
Baca juga: Tato Terus Menempel dan Tak Bisa Hilang? Ini yang Terjadi pada Kulit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.