Pada gilirannya, wawasan itu akan memberi kita beberapa pengetahuan penting tentang dampak kesehatan dari perjalanan ruang angkasa jangka panjang.
"Beberapa hal yang dapat bertahan hidup tardigrades termasuk dikeringkan, dibekukan, dan dipanaskan hingga melewati titik didih air. Mereka dapat bertahan ribuan kali radiasi sebanyak yang kita bisa dan mereka dapat bertahan selama berhari-hari atau berminggu-minggu dengan sedikit atau tidak ada oksigen, "kata Thomas Boothby, asisten profesor biologi molekuler di Universitas Wyoming dan peneliti utama untuk eksperimen tersebut.
Boothby menambahkan bahwa hewan ini telah terbukti bertahan dan berkembang biak selama penerbangan luar angkasa, dan bahkan dapat bertahan dalam waktu lama terpapar ruang hampa luar angkasa.
Demikian juga dengan bayi cumi-cumi yang akan ikut dikirimkan dalam misi kargo luar angkasa SpaceX.
Baca juga: Kamasutera Satwa: Cumi-cumi Jantan Akan Berubah Warna Menjelang Kawin
Para peneliti berharap dengan mempelajari molekul yang dihasilkan selama proses pencairan bayi cumi-cumi dan interaksinya dengan bakteri, maka mereka dapat menentukan gen mana yang dihidupkan dan dimatikan cumi-cumi untuk mencapai prestasi di luar angkasa.
Mengetahui hal ini dapat membantu manusia menjaga usus dan mikrobioma sistem kekebalan mereka dengan lebih baik dalam perjalanan luar angkasa jarak jauh.
Kendati perjalanan ke luar angkasa adalah perjalanan yang menegangkan, namun setidaknya tardigrada, telah bertahan dari kondisi yang lebih buruk, karena baru-baru ini selamat dari tembakan senjata berkecepatan tinggi.
Dalam studi tersebut, para peneliti menemukan bahwa tardigrade mampu bertahan dari benturan yang dibuat dengan kecepatan sekitar 900 meter per detik.
Baca juga: Hilang Selama Revolusi Hongaria, Fosil Cumi-cumi Vampir Ditemukan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.