Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Panas Dapat Mengancam Olimpiade Tokyo, Studi Jelaskan

Kompas.com - 28/05/2021, 16:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Atlet Olimpiade Beijing 2008 dan pelari maraton putri Inggris tercepat kedua sepanjang masa, Mara Yamuichi mengatakan, hal yang paling penting dalam penyelenggaraan olimpiade tersebut adakan keamanan bagi para atlet.

"Saya sangat berharap agar atlet generasi masa depan dapat bersaing dengan aman dalam maraton Olimpiade, sepertinya saya cukup beruntung untuk itu. Namun lambat laun, aklimatisasi cuaca panas akan menjadi penting, tidak hanya untuk semua pelari maraton yang berkompetisi di lingkungan yang panas, " kata Mara Yamuichi dalam rilis yang diterima Kompas.com melalui Yayasan Indonesia Cerah, Kamis (26/5/2021).

Sementara, menurut Pendayung papan atas Inggris Mel Wilson, kondisi peningkatan suhu ini membuat yang cukup signifikan tersebut jelas membawa para atlet dalam situasi berbahaya.

“Saya pikir kita pasti mendekati zona bahaya… ini adalah momen yang mengerikan ketika kita melihat atlet melewati batas kemampuan, tubuh mereka jatuh terpuruk karena kelelahan total, dan kemudian tidak bisa bangkit,” ujar Wilson.

Baca juga: Meski Cuaca Panas Indonesia Tak Akan Alami Gelombang Panas, Mengapa Begitu?

 

Potensi risiko dampak cuaca panas

Dalam studi tersebut, para ilmuwan memberikan pandangan kepada atlet tentang cara mengatasi kondisi cuaca ekstrem setelah mendengar pernyataan dari atlet terkemuka seperti atlet triathlon, para pendayung, pemaintenis, dan pelari maraton.

"Penyelenggara Olimpiade harus menanggapi peringatan dalam laporan ini dengan serius atau menghadapi risiko nyata para atlet yang bertanding akan pingsan karena kelelahan akibat cuaca yang sangat panas," ungkap Mike Tipton, Profesor Fisiologi Manusia & Terapan the Extreme Environments Laboratory, School of Sport, Health & Exercise Science di Universitas Portsmouth.  

Tanggapan ini dikeluarkan juga berdasarkan potensi dampak besar saat penyelenggaran berlangsung dengan kondisi suhu panas di atas rata-rata itu.

Olahraga tenis, berpotensi mengalami kekacauan atau gangguan saat bermain, sehingga tindakan yang bisa dilakukan untuk membatasi dampak itu adalah penambahan waktu istirahat.

Baca juga: Cuaca Panas Melanda Jakarta, Sudahkah Masuk Musim Kemarau?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com