Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerhana Bulan Total Merah Saat Hari Raya Waisak Langka, Terjadi Tiap 195 Tahun

Kompas.com - 26/05/2021, 14:51 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Kendati Hari Raya Waisak selalu bertepatan dengan Bulan Purnama, berbeda halnya dengan GBT.

Baca juga: Kenapa Gerhana Bulan Total Berwarna Merah?

Dalam catatan LAPAN, belum pernah ada peristiwa perayaan Waisak yang bertepatan dengan gerhana bulan total biasa.

Andi menuturkan bahwa yang pernah tercatat adalah peristiwa gerhana bulan total biasa yang jatuh sebelum ataupun sesudah peringatan Hari Raya Waisak, yaitu pada pada 24 Mei 1910, 14 Mei 1938, 14 Mei 1957, 25 Mei 1975, dan 16 Mei 2003.

Diprediksikan juga, untuk masa yang akan datang, gerhana bulan total biasa yang berdekatan dengan hari raya Waisak masih akan terjadi kembali pada 26 Mei 2040, 7 Mei 2050, 6 Mei 2069, 17 mei 2087 dan 29 Mei 2106.

2. Bulan Merah Super (Super Blood Moon)

Akan tetapi, perlu diketahui juga bahwa fenomena yang terjadi hari ini bukan hanya gerhana bulan total biasa.

Pada prosesnya, saat Bulan berada di umbra Bumi ketika puncak gerhana bulan total terjadi, Bulan akan terlihat berwarna merah yang terkenal dengan istilah Blood Moon.

Lalu, karena posisi Bulan pada malam ini berada di posisi terdekat dengan bumi (Perigee), maka Bulan akan terlihat lebih besar dari fase-fase purnama biasa, sehingga disebut dengan Super Moon.

Oleh karena itu, Gerhana Bulan Total tanggal 26 Mei 2021 ini dikenal juga dengan Super Blood Moon (Bulan Merah Super), karena terjadi saat bulan di di jarak terdekat dengan Bumi (Perigee).

Baca juga: Bagaimana Proses Terjadinya Gerhana Bulan Total?

Berbeda halnya dengan gerhana bulan total biasa, Bulan Merah Super justru berdasarkan catatan LAPAN memang pernah terjadi di hari yang sama atau bertepatan dengan perayaan Hari Raya Waisak.

Fenomena bulan super merah (super blood moon) yang bertepatan dengan Hari Raya Waisak seperti terjadi pada hari ini, Rabu ( 26 Mei 2021), sudah pernah terjadi pada 16 Mei 2003.

Andi mengatakan, umumnya fenomena Bulan Merah Super yang terjadi bertepatan dengan perayaan Waisak berulang setiap 195 tahun sekali.

"Super Vesak Blood Moon atau Bulan Waisak Merah Super, ketika Bulan Merah Super bertepatan dengan Waisak, ada 2 siklus saros yang berulang kembali setiap 195 tahun sekali," kata Andi kepada Kompas.com, Rabu (26/5/2021).

Untuk diketahui, siklus saros adalah siklus gerhana yang terjadi sekitar 6585,3213 hari atau sekitar 18 tahun 11 hari, yang dapat digunakan untuk memprediksi gerhana bulan maupun gerhana matahari.

Baca juga: Berlangsung 5 Jam, Ini Fase Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021

Oleh karena itu, kejadian Bulan Merah Super yang bertepatan dengan Hari Raya Waisak pernah terjadi pada 1808 dan 1826, lalu terulang kembali pada 2003 dan 2021. Di masa depan, fenomena ini akan kembali terjadi pada 2199 dan 2117.

Sementara itu, Bulan Super Merah yang terjadi berdekatan, yakni sebelum atau sesudah, perayaan Waisak pernah terjadi, di antaranya pada tanggal 10 Mei 1808, 21 Mei 1826, 1 Juni 1844 dan 21 Mei 1845.

Lalu, peristiwa Bulan Super Merah beriringan Hari Raya Waisak masih akan terjadi pada 10 Mei 2199, 21 Mei 2217 dan 16 Mei 2394.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com