Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Varian Virus Corona yang Masuk ke Indonesia, Kenali Gejala hingga Bahayanya

Kompas.com - 21/05/2021, 10:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Diberitakan Kompas.com, Kamis (6/5/2021), mutasi virus corona dari Afrika Selatan ini disebut dapat memengaruhi netralisasi beberapa antibodi.

Namun demikian, varian B.1.315 yang belum lama ini terdeteksi di Indonesia, belum diketahui apakah mampu meningkatkan risiko keparahan Covid-19.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa varian B.1.351 dengan mutasi virus yang disebut E484K ini diduga dapat memengaruhi penurunan efikasi vaksin Covid-19.

Sama seperti varian B.1.1.7, varian virus corona Afrika Selatan tersebut juga memiliki kemampuan menular lebih cepat.

Gejala Covid-19 dari infeksi varian virus corona Afrika Selatan ini tidak jauh berbeda dengan infeksi Covid-19 pada umumnya, tetapi mutasi dari varian ini tergolong cukup berbahaya.

Baca juga: Ilmuwan India Temukan Mutasi Virus Corona yang Bisa Menghindari Vaksin

 

3. Varian India B.1.617

Lonjakan kasus infeksi virus corona di India, membuat negara mengalami tsunami Covid-19 yang mengerikan.

Negara berpenduduk 1,4 miliar jiwa tersebut telah mencatatkan rekor kasus Covid-19 tertinggi berturut-turut. Sedikitnya, 3000-4000 kasus perhari, dilaporkan India.

Bahkan, angka kematian akibat Covid-19 di negara ini juga sangat tinggi. Kasus baru Covid-19 tercatat mencapai lebih dari 400.000 kasus.

Desember 2020 lalu, varian ini pertama kali terdeteksi di India. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeskripsikannya sebagai 'variant of interest', seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (2/5/2021).

Baca juga: B.1.1.7 Sampai N493K, Kenapa Nama Varian Virus Corona Aneh dan Rumit?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com