Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa yang Membangun Piramida Mesir? Ini Petunjuk yang Ditemukan Ahli

Kompas.com - 19/05/2021, 20:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Fakta menurut arkeolog

Faktanya, semua bukti menunjukkan bahwa orang Mesir kuno membangun piramida.

Namun bagaimana kehidupan para pembangun piramida, bagaimana mereka diberi kompensasi, dan bagaimana mereka diperlakukan adalah misteri yang masih diselidiki para peneliti.

Dilansir Live Science, Sabtu (15/5/2021), selama beberapa dekade terakhir, para arkeolog telah menemukan bukti baru yang memberikan petunjuk tentang siapa pembangun piramida itu dan bagaimana mereka hidup.

Catatan tertulis yang masih ada, termasuk papirus yang ditemukan pada 2013 di Wadi al-Jarf di pantai Laut Merah Mesir, menunjukkan bahwa sekelompok besar pekerja - terkadang diterjemahkan sebagai "geng" - membantu membawa materi ke Giza.

Papirus yang ditemukan di Wadi al-Jarf menceritakan tentang sekelompok pria, sekitar 200 orang, yang dipimpin oleh seorang inspektur bernama Merer.

Sekelompok pekerja mengangkut batu kapur dengan perahu menyusuri Sungai Nil yang berjarak sekitar 18 kilometer dari Tura ke Piramida Agung, tempat batu itu digunakan untuk membangun selubung luar monumen.

Di masa lalu, ahli Mesir Kuno berteori bahwa para pembuat piramida sebagian besar terdiri dari pekerja pertanian musiman yang mencapai titik hanya ada sedikit pekerjaan pertanian yang harus dilakukan.

Namun, masih harus dilihat apakah ini benar.

Papirus yang merinci sejarah piramida masih dalam proses diuraikan dan dianalisis, tetapi hasilnya menunjukkan bahwa geng yang dipimpin oleh Merer melakukan pekerjaan lebih dari sekadar membantu pembangunan piramida.

Para pekerja ini tampaknya telah melakukan perjalanan di sebagian besar Mesir, mungkin hingga Gurun Sinai, melaksanakan berbagai proyek konstruksi dan tugas yang telah diberikan kepada mereka.

Ini menimbulkan pertanyaan apakah mereka adalah bagian dari tenaga profesional yang lebih permanen daripada sekelompok pekerja pertanian musiman yang akan kembali ke ladang mereka.

"Menurut papirus tersebut, para pekerja diberi makanan yang mencakup kurma, sayuran, unggas, dan daging," kata Pierre Tallet, seorang profesor Egyptology di Universitas Paris-Sorbonne yang sedang mengartikan papirus dan merupakan salah satu pemimpin tim yang menemukannya.

Selain diet sehat, papirus itu menjelaskan anggota tim kerja secara teratur mendapatkan tekstil yang mungkin dianggap sebagai uang pada waktu itu.

"Selain itu, pejabat di posisi tinggi yang terlibat dalam pembangunan piramida mungkin telah menerima hibah tanah," kata Mark Lehner, direktur Asosiasi Penelitian Mesir Kuno (AERA), sebuah lembaga penelitian yang berbasis di Massachusetts.

Baca juga: Jejak Ritual Kuno Diungkap, Satu Lagi Rahasia Piramida Giza Tersingkap

Catatan sejarah menunjukkan bahwa dalam sejarah Mesir, hibah tanah diberikan kepada para pejabat.

Namun, tidak diketahui apakah hibah tanah juga diberikan kepada pejabat yang terlibat dalam pembangunan piramida.

Tim Lehner telah menggali sebuah kota di Giza yang pernah dihuni dan sering dikunjungi oleh beberapa pekerja yang membangun piramida Menkaure.

Sejauh ini, para arkeolog telah menemukan bukti bahwa penduduk kuno kota ini biasa memanggang roti dalam jumlah besar, menyembelih ribuan hewan, dan menyeduh bir dalam jumlah banyak.

Berdasarkan tulang hewan yang ditemukan di situs tersebut, dan dengan mempertimbangkan kebutuhan nutrisi para pekerja, para arkeolog memperkirakan bahwa sekitar 1.800 kilogram hewan - termasuk sapi, domba, dan kambing - rata-rata disembelih setiap hari untuk memberi makan para pekerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com