Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumbuh Kembang Anak Kembar, Studi Ungkap Lebih Lambat Bicara

Kompas.com - 11/05/2021, 20:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com- Baru-baru ini, sebuah studi menemukan bahwa perkembangan gerak tubuh dan bicara pada anak kembar cenderung lebih lambat. Peran orang tua dinilai dapat mendorong perkembangan awal tumbuh kembang anak kembar.

Studi yang dilakukan para peneliti di Georgia State University, Atlanta, Amerika Serikat menunjukkan bahwa gerakan tubuh, seperti menujuk atau melambai, pada anak kembar, perkembangannya jauh lebih lambat dibandingkan anak biasa.

Dua studi psikologi dari universitas ini menunjukkan juga bahwa anak kembar menghasilkan lebih sedikit gerakan dibandingkan anak-anak lain. Hal itu diungkapkan Seyda Ozcaliskan, profesor di Departemen Psikologi di Georgia State University, seperti dilansir dari Phys, Selasa (11/5/2021).

Dalam berbicara, penggunaan bahasa juga cenderung tertinggal pada anak kembar. Hal ini juga dipengaruhi oleh jenis kelamin, sebab, kata Ozcaliskan, anak perempuan cenderung memiliki kinerja lebih baik daripada anak laki-laki.

Baca juga: Kelahiran Anak Kembar di Dunia Terus Meningkat, Apa Penyebabnya?

 

"Implikasinya sangat menarik. Ini menunjukkan bahwa gerak tubuh dan ucapan (dalam tumbuh kembang anak kembar) berjalan seiring perkembangan awal anak kembar. Ketika yang satu tertinggal, maka begitu pula kembarannya," jelas dia.

Studi ini juga menemukan bahwa keterlambatan gerak tubuh dapat menjadi ladasan untuk memprediksi kelambatan dalam berbicara di masa tumbuh kembang anak kembar.

Pada saat yang sama, banyak isyarat yang menunjukkan bahwa proses perkembangan bicara sedang dalam proses.

Kendati demikian, studi menyarankan bahwa orang tua dapat membantu mempercepat penguasaan bahasa anak-anak mereka dengan menamai objek yang mereka isyaratkan.

Kelambatan gerakan di antara anak kembar mungkin terjadi karena peran stimulus dari orang tua yang lebih rendah di masa tumbuh kembang mereka, kata Ozcaliskan.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Kehamilan Anak Kembar Dipengaruhi Posisi Bercinta

Sepasang anak kembar murid SD Bakti Nusantara mengerjakan Ujian Akhir Semester (UAS) Genap secara daring di kediamannya di Cinunuk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (8/6/2020). Kementerian Pendidikan dan Kebudayan mewajibkan kegiatan belajar mengajar serta ujian dilakukan secara daring oleh peserta didik hingga pandemi COVID-19 terkendali.ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI Sepasang anak kembar murid SD Bakti Nusantara mengerjakan Ujian Akhir Semester (UAS) Genap secara daring di kediamannya di Cinunuk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (8/6/2020). Kementerian Pendidikan dan Kebudayan mewajibkan kegiatan belajar mengajar serta ujian dilakukan secara daring oleh peserta didik hingga pandemi COVID-19 terkendali.

Sebab, imbuhnya, orang tua dari anak tunggal menggunakan jumlah dan keragaman gerakan yang lebih besar daripada orang tua dari anak kembar.

Lebih lanjut Ozcaliskan menduga, kemungkinan orang tua dari anak kembar hanya terlibat dalam percakapan yang lebih singkat dengan anak-anak mereka. Termasuk kurang memberi isyarat, karena perhatian mereka terbagi dan persalinan mereka berlipat ganda.

Studi tumbuh kembang anak kembar tersebut dilakukan oleh Ozcaliskan dan mahasiswa doktoral psikologi Ebru Pinar dan Sumeyra Ozturk, bersama dengan kolaboratornya Dr. Nihan Ketrez di Istanbul.

 

Makalah 'Parental Speech and Gesture Input to Girls Versus Boys in Singletons and Twins' yang diterbitkan dalam Journal of Nonverbal Behavior dan 'Effect of Sex and Dyad Composition on Speech and Gesture Development of Singleton and Twin Children' yang diterbitkan di Journal of Child Language.

Baca juga: Berkaca dari Nadya-Nabila, Ini 6 Fakta Unik Anak Kembar

 

Kedua studi tersebut menganalisis data video dari keluarga Turki dan memasukkan tiga kelompok saudara kembar, yakni laki-laki, perempuan dan kembar jenis kelamin campuran, serta dua kelompok anak tunggal (non-kembar) laki-laki dan perempuan bersama dengan orang tua mereka.

"Kami telah lama mengetahui bahwa kosakata awal anak-anak menunjukkan perbedaan jenis kelamin, dengan anak laki-laki memiliki kosakata yang lebih sedikit daripada anak perempuan seusia mereka," kata Ozcaliskan, "

Anak perempuan usia 2-3 juga menghasilkan kalimat yang lebih panjang dan kompleks daripada anak laki-laki.

Sedangkan anak kembar pada awalnya berada pada posisi yang tidak menguntungkan dalam hal bahasa, menggunakan lebih sedikit kata daripada anak sebaya non-kembar mereka dan membentuk kalimat lengkap lebih lambat dari pada anak tunggal.

Baca juga: Kasus Langka, Ibu Ini Hamil Janin Kembar dengan Selisih 3 Minggu

Ilustrasi bayi kembar, kelahiran kembar, anak kembar. Angka kelahiran anak kembar meningkat di seluruh dunia.SHUTTERSTOCK/kckate16 Ilustrasi bayi kembar, kelahiran kembar, anak kembar. Angka kelahiran anak kembar meningkat di seluruh dunia.

Anak laki-laki paling tertinggal, dengan kembar perempuan-perempuan mengembangkan kosakata yang lebih besar dan kalimat yang lebih kompleks daripada kembar laki-laki dengan usia yang sebanding.

Sebagian besar waktu, kelambatan ini berada dalam kisaran perbedaan normal, dan tidak perlu dikhawatirkan. Hampir semua anak akan saling mengejar satu sama lain pada usia sekitar tiga setengah tahun.

Peran orang tua dorong perkembangan bahasa anak

Pada kebanyakan kesempatan, kelambanan dalam gerak tubuh pada anak kembar dapat berarti kelambanan dalam tonggak sejarah linguistik berikutnya.

"Namun, jika Anda melihat kelambatan gerak berlangsung dalam waktu lama, itu mungkin menjadi penanda potensi perkembangan atau keterlambatan bahasa," kata Ozcaliskan.

Baca juga: Bukti Baru, Kembar Identik Tidak Persis Sama Secara Genetik

 

Di sisi lain, jika seorang anak tidak banyak bicara pada usia dini, tetapi sering menggunakan isyarat, orang tua dapat diyakinkan bahwa bahasa masih dalam proses," katanya.

Semakin banyak orang tua terlibat dengan seorang anak, menggunakan gerakan dan ucapan, semakin baik akuisisi keduanya.

Gerakan dan ucapan bersama-sama membentuk sistem yang terintegrasi erat dalam perkembangan anak, dan gerakan pertama anak sering kali mendahului upaya pertama mereka dalam berbicara.

"Gestur adalah alat yang sangat ampuh. Perhatikan gerak tubuh anak kembar Anda, lalu berikan deskripsi verbal untuk membantu perkembangan bahasa mereka," saran Ozcaliskan.

Baca juga: Ahli Temukan Kerangka Bayi Kembar Identik dari Era Paleolitikum Akhir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com