Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Penyebab Mata Merah yang Ada di Sekitar Anda

Kompas.com - 07/05/2021, 20:02 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Mata adalah jendela jiwa. Namun, jika mata merah artinya ada yang salah pada mata Anda, atau bahkan pada kesehatan Anda.

Mata merah terjadi jika pembuluh darah di mata membesar atau dilatasi. Mata merah bisa menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan, sehingga membutuhkan perhatian khusus.

Tampilan mata merah bisa bervariasi berdasarkan penyebabnya. Ada mata merah yang tampak hanya seperti garis-garis merah pembuluh darah atau tampak seperti warna merah muda yang tersebar di sklera (bagian putih mata).

Tampilan mata merah yang paling parah adalah bercak darah atau darah tampak mengisi seluruh sklera mata. Biasanya ini akibat trauma atau perdarahan internal.

Baca juga: Memahami Kaitan Mata Merah dengan Gejala Covid-19 pada Anak

Dilansir dari Health Line (4/9/2019), ada beberapa hal yang menjadi penyebab mata merah.

Iritan

Iritan adalah segala macam benda asing yang memicu peradangan pada tubuh. Beberapa iritan yang memicu peradangan pada mata adalah udara kering, debu, udara dingin, berada di ruangan ber-AC terlalu lama, asap, dan kandungan kaporit di kolam renang.

Lensa kontak

Penggunaan lensa kontak terus menerus bisa membuat mata merah. Biasanya mata merah berkaitan dengan penggunaan lensa kontak disebabkan cara yang kurang tepat dan bersih saat memasang dan melepas lensa kontak. Selain itu, menggunakan lensa kontak terlalu lama juga bisa menyebabkan mata iritasi.

Batuk

Mata merah akibat batuk disebut hemoragik subkonjuntiva. Jika seseorang batuk terlalu kencang, ini bisa memicu timbulnya bercak darah di mata. Jika tidak disertai nyeri, mata merah akibat batuk bisa sembuh sendiri dalam waktu 7-10 hari.

Tekanan darah tinggi

Hemoragik konjuntiva juga bisa terjadi akibat tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi akan membuat pembuluh darah menjadi tipis, sehingga meningkatkan kemungkinan perdarahan. Bercak darah pada kondisi itu akan terlihat seperti gumpalan darah akibat luka seperti pada kulit.

Infeksi

Mata merah akibat infeksi bakteri atau virus bisa menjadi kasus yang lebih serius. Biasanya tanda mata merah akibat infeksi akan disertai gejala lain seperti nyeri, belekan, pandangan menjadi buram dan radang ke bagian mata lainnya seperti radang pada bagian bulu mata dan kelopak mata.

Infeksi juga bisa disebabkan oleh jamur. Jika Anda tinggal di tempat dengan kelembaban udara yang tinggi, jamur bisa menjadi pencetus iritasi pada mata. Anda bisa mencoba mengurangi tingkat kelembaban udara di rumah Anda dengan alat dehimidifier.

Trauma

Trauma juga bisa membuat mata memerah, seperti tercolok benda asing, terbentur, kebiasaan mengucek-ngucek mata, dan lain-lain.

 

Glaukoma

Glaukoma adalah kondisi meningkatnya cairan di dalam bola mata yang membuat tekanan dalam mata meningkat. Kondisi ini sangat nyeri dan bisa menekan sel saraf penglihatan dan pembuluh darah. Maka dari itu bisa terlihat sebagai salah satu penyebab mata merah.

Baca juga: Mata Merah Pertanda Gejala Corona dan Berpotensi Menular

Apa mata merah perlu berobat ke dokter

Pada sebagian besar kasus mata merah tidak diperlukan berobat ke dokter spesialis mata. Mata merah biasanya akan hilang sendiri dalam beberapa hari. Namun jika terdapat gejala-gejala berikut, Anda sebaiknya segera pergi ke dokter.

Gejala-gejalanya adalah mata merah lebih dari satu minggu, pandangan menjadi buram atau kabur, nyeri pada mata, sensitif terhadap cahaya, keluar cairan kental dari mata (belekan), sakit kepala, tidak bisa membuka mata, dan jika Anda mengonsumsi obat-obatan pengencer darah.

Dokter Anda akan meresepkan obat oles atau obat tetes, serta antibiotik untuk mata Anda sesuai dengan penyakit penyebab mata Anda merah. Pada kasus khusus seperti trauma dan sensitif terhadap cahaya, Anda mungkin akan disarankan untuk memasang perban sementara pada mata Anda.

Sudah tahu ‘kan penyebab mata merah yang bisa menyerang Anda. Hindari penyebabnya, ya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com