Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2020, 17:30 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

Sumber WebMD

KOMPAS.com – Para ilmuwan di China menemukan sebuah kondisi yang mungkin menjadi gejala penyakit Covid-19. Kondisi tersebut adalah conjunctivitis.

Conjunctivitis adalah inflamasi atau infeksi yang terdapat pada membran transparan (conjunctiva) pada mata. Ketika conjunctivitis terjadi, pembuluh darah terinflamasi sehingga menimbulkan kondisi mata merah.

Dari 38 pasien positif Covid-19, sebanyak 12 pasien mengalami conjunctivitis. Pada dua pasien, virus corona terdeteksi pada cairan mata dan hidung.

Baca juga: Studi: Obat Anti-parasit Ivermectin Disebut Potensial Sembuhkan Corona

Oleh karena itu, para ilmuwan meyakini bahwa Covid-19 mungkin menular lewat air mata. Hal ini berarti virus dapat berpindah apabila seseorang yang terinfeksi mengucek mata, kemudian memegang orang lain.

“Beberapa pasien Covid-19 memiliki gejala pada mata, dan virus terdeteksi pada air mata pasien tersebut,” tutur ilmuwan Dr Liang Liang dari Departemen Oftalmologi China Three Gorges University, Yichang, China.

Mengutip WebMD, Senin (6/4/2020), Dr Liang menyebutkan bahwa besar kemungkinan virus corona menyerang area mata pada pasien yang mengidap pneumonia akut.

Baca juga: Fenomena Orang Muda dan Sehat Meninggal karena Corona, Apa Kata Ahli?

Lebih parah pneumonia yang diderita, maka lebih parah pula conjunctivitis yang diderita pasien Covid-19. Simpulan ini berdasarkan laporan yang dipublikasikan pada 31 Maret 2020 di JAMA Ophthalmology.

Kacamata pelindung

Terkait gejala ini, para petugas medis yang menangani pasien Covid-19 wajib mengenakan kacamata pelindung serta alat pelindung diri (APD) lainnya.

Dr Prachi Dua, dokter mata di Manhattan Eye, Ear, and Throat Hospital menyebutkan, petugas medis harus sangat berhati-hati terhadap gejala conjunctivitis pada pasien Covid-19.

Hal itu termasuk menghindari kontak dengan wajah dan mata, serta menggunakan kacamata pelindung dan tidak mengenakan kontak lensa.

Dosen Fakultas Kedokteran UNS Solo, Darmawan Ismail menunjukkan alat pelindung diri yang digagasnya di Solo, Jawa Tengah, Senin (30/3/2020).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Dosen Fakultas Kedokteran UNS Solo, Darmawan Ismail menunjukkan alat pelindung diri yang digagasnya di Solo, Jawa Tengah, Senin (30/3/2020).

“Kita semua harus waspada terhadap gejala satu ini, dan harus menanganinya dengan baik, termasuk dengan cuci tangan,” tutur Dr Dua.

Ia menuturkan bahwa seseorang yang terinfeksi virus corona bisa muncul dengan gejala mata merah, terasa bengkak, dan berair.

“Pasien seperti ini harus melakukan diagnosis dengan benar serta mengikuti langkah-langkah agar tidak memperluas penyebaran virus,” tambah Dr Dua.

Baca juga: Update Corona 6 April: 1,27 Juta Orang Terinfeksi, 262.486 Sembuh

Hal tersebut dibenarkan oleh Dr Alfred Sommer, seorang profesor epidemiologi dan kesehatan internasional di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health di Baltimore.

“Ini merupakan peringatan untuk kita semua bahwa conjunctiva bisa menjadi sumber infeksi yang menyebarkan virus ke orang lain,” tambahnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber WebMD
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com