KOMPAS.com - Perahkah Anda mengalami kondisi di mana Anda pergi ke suatu tempat dan tiba-tiba Anda merasa tempat itu sangatlah familiar, atau merasa pernah melakukan sesuatu yang kejadiannya sama persis sebelumnya?
Itu berarti Anda sedang mengalami Deja Vu. Deja Vu berasal dari bahasa Perancis yang berarti "sudah pernah melihat".
Menurut ulasan tahun 2003 di jurnal Psychological Bulletin, sekitar dua dari tiga orang pernah mengalami fenomena tersebut pada satu waktu atau lainnya.
Dilansir Health, Senin (8/8/2016) meskipun cukup umum, Profesor Psikologi Medis di Columbia University Medical Center mengatakan bahwa fenomena ini bukan subjek yang dipelajari secara luas.
Ini karena, deja vu adalah pengalaman subjektif atau dengan kata lain, sulit untuk dipicu dalam subjek penelitian dan menguji teori di baliknya bisa jadi sangat rumit.
Meski demikian, para peneliti memiliki beberapa teori tentang alasan manusia bisa mengalami deja vu
Baca juga: Mengapa Kita Tak Bisa Mengingat Mimpi Sendiri? Sains Jelaskan
Beberapa orang mungkin berpikir déjà vu adalah tanda bahwa Anda sedang mengingat pengalaman dari kehidupan lampau dan ini adalah sesuatu hal yang agak menyeramkan.
Dilansir Healthline, Sabtu (30/3/2020) para peneliti tidak dapat dengan mudah mempelajari déjà vu, sebagian karena deja vu terjadi tanpa tanda dan seringkali pada orang-orang tanpa masalah kesehatan mendasar.
Para ahli menjelaskan penyebab déjà vu yang berbeda-beda. Namun, sebagian besar setuju hal ini berhubungan dengan memori di masa lalu.
Berikut beberapa teori alasan manusia dapat megalami deja vu :
1. Persepsi Terbagi
Teori persepsi terbagi ini mengungkapkan bahwa deja vu terjadi ketika Anda melihat sesuatu pada dua waktu yang berbeda.
Saat pertama kali Anda melihat sesuatu, Anda mungkin tidak terlalu melihatnya secara jelas karena perhatian Anda teralihkan.
Otak Anda dapat mulai membentuk ingatan tentang apa yang Anda lihat bahkan hanya diperoleh dari pandangan singkat saja.
2. Kerusakan sirkuit otak minor