Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Sedikit, Minum Kafein Saat Hamil Bisa Hambat Pertumbuhan Bayi

Kompas.com - 04/05/2021, 08:02 WIB
Dea Syifa Ananda,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Mengonsumsi kopi memang sangatlah nikmat terutama bagi para pencintanya. Namun jika Anda sedang dalam kondisi hamil, sebaiknya pikir ulang untuk mengkonsumsi kopi yang tinggi kafein ini.

Pasalnya, penelitian mengungkapkan meskipun sedikit, konsumsi setengah cangkir kopi setiap hari saja dapat menghambat pertumbuhan dan berat lahir bayi di dalam rahim.

Wanita yang mengonsumsi rata-rata 50 miligram kafein per hari atau setara dengan setengah cangkir kopi, memiliki bayi yang lahir 2,3 ons lebih ringan daripada bayi yang lahir dari wanita yang tidak minum kafein.

Padahal, jumlah tersebut adalah sebagian kecil dari batas konsumsi kafein harian yang saat ini direkomendasikan oleh American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),

Baca juga: Jangan Percaya Mitos, Kafein Tidak Membantu Menurunkan Berat Badan

Perlu diketahui, ACOG merekomendasikan agar wanita hamil membatasi konsumsi kafein mereka hingga kurang dari 200 miligram sehari, sedangkan WHO menyarankan kurang dari 300 miligram setiap hari.

Peneliti pascadoktoral di Institut Kesehatan Anak dan Perkembangan Manusia AS, Jessica Gleason menganjurkan wanita untuk mendiskusikannya dengan dokter terlebih dahulu sebelum ingin mengkonsumsi kafein.

"Hal ini harus dilakukan sampai peneliti mengetahui lebih banyak. Penelitian terkini menunjukkan bahwa mungkin bijaksana untuk membatasi konsumsi kafein selama kehamilan," jelas Gleason.

Studi yang telah dilakukan sebelumnya mengamati efek kafein pada kehamilan mengandalkan yang wanita untuk melaporkan berapa banyak kafein yang mereka konsumsi setiap hari

Dilansir WebMD, Minggu (25/3/2021) studi ini menggunakan sampel darah yang diambil antara 10 sampai 13 minggu masa kehamilan dari lebih dari 2.000 wanita.

Sampel darah diambil dari 12 lokasi klinis di Amerika Serikat, untuk menentukan tingkat yang tepat dari kafein dan metabolitnya, paraxanthine.

Hasilnya, wanita hamil dengan kadar kafein dalam darah tertinggi melahirkan bayi dengan berat sekitar 3 ons lebih ringan, 0,17 inci lebih pendek, 0,11 inci lebih kecil di lingkar kepala, dan sekitar 0,13 inci lebih kecil pada lingkar paha.

"Efek pada ukuran lahir dan berat dari kafein ini setara dengan yang diamati pada perokok hamil," kata Gleason.

Gleason mencatat bahwa perokok cenderung melahirkan bayi rata-rata 1,8 hingga 7 ons lebih ringan daripada mereka yang bukan perokok. Penemuan ini dipublikasikan secara online pada 25 Maret di JAMA Network Open.

Ada beberapa alasan teoritis yang menduga bahwa kafein dapat menghambat pertumbuhan janin. Kafein dan metabolit utama paraxantin keduanya melintasi plasenta, tetapi janin kekurangan enzim untuk memecah atau membersihkan kafein dari sistemnya.

"Saat kafein menumpuk di jaringan janin, hal itu dapat mengganggu pertumbuhan di dalam rahim," jelas Gleason.

Baca juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Berpuasa Selama Ramadhan?

Paparan kafein yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan pembuluh darah di rahim dan plasenta mengerut, yang dapat mengurangi suplai darah ke janin dan menghambat pertumbuhan.

Selain itu, kafein juga dinilai dapat mengganggu proses hormonal normal dalam perkembangan janin.

Namun,  konsumsi kopi bukan satu-satunya hal yang dapat mempengaruhi ukuran bayi saat lahir.

Penelitian yang diterbitkan awal tahun 2021 di jurnal Neuropharmacology menemukan bahwa terlalu banyak kopi selama kehamilan dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi untuk masalah perilaku di kalangan anak-anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com